Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bukber di GBK Go Food Festival, Kenyang dan Enggak Pakai Mahal

2 Juni 2018   13:06 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:16 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi kebiasaan saya dan keluarga di setiap bulan Ramadhan bahwa ada hari di mana saya dan keluarga melakukan buka puasa bersama di luar rumah. Maksudnya bukan berbuka puasa di teras rumah yak.. tapi di restoran atau tempat makan tertentu. Pemilihan tempat kami berbuka puasa biasanya saya serahkan kepada anak-anak saya.

Ada keuntungan berbuka puasa di luar rumah. Komunikasi terjalin lebih akrab karena suasana makan yang berbeda. Menu yang berbeda dengan menu makan sehari-hari juga membuat anak-anak saya makan lebih banyak. Yaaaa emang nggak sering juga kami makan di luar saat buka puasa. Paling dalam sebulan hanya 2 atau 3 kali. Kalo sering-sering bisa bikin kantong kering.

Top up Go Pay dulu (dok.yayat)
Top up Go Pay dulu (dok.yayat)
Karena anak-anak saya sudah ada yang bekerja, maka waktu berbuka puasa bersama kudu menyesuaikan waktunya dengan liburnya mereka. Jadi Minggu biasanya kita pilih sebagai waktu buat bukber. Nah untungnya bulan Mei kemarin ada tanggal merah kan, jadilah saya dan anak-anak berbuka puasa di tanggal 29 Mei 2018.

Lokasi bukber yang dipilih oleh anak-anak adalah GBK Go Food Festival yang ada di area Gelora Bung Karno Senayan, tepat di seberang hotel Atlet Century, samping Mesjid Al Bina. GBK Go Food Festival punya banyak pilihan makanan, cocoklah buat kami yang selera makannya beda-beda. Saya setuju aja karena harga makanan di sini juga murah-murah, nggak menguras kantong.

Selama bulan Ramadhan GBK Go Food Festival buka mulai jam 3 sore hingga jam 10 malam. Jam menunjukkan tepat jam 15.30 wib saat kami tiba. Sengaja emang kami berangkat siang guna menghindari macet. Jajaran booth berwarna merah menyambut kedatangan kami. Masih banyak booth yang tutup terutama yang ada di bagian depan. Nampaknya booth ini belum ditempati oleh pedagangnya kalo melihat nama di atas booth yang masih kosong.

ayam teriyaki, nasinya ada di bawahnya (dok.yayat)
ayam teriyaki, nasinya ada di bawahnya (dok.yayat)
Kami memilih duduk di area luas yang penuh dengan bantal besar berwarna-warni. Lebih santai duduk di area ini. Hanya beberapa pengunjung yang ada saat itu. Di sela pepohonan ada seorang WNA yang sedang melakukan yoga dengan temannya. Area GBK Go Food Festival memang penuh dengan pepohonan hijau nan rindang. Enak buat berolahraga santai atau sekedar jalan-jalan.

Lahan ini tadinya lahan kosong. Melihat area GBK tidak mempunyai area buat kuliner maka permintaan GOJEK untuk menggunakan tempat ini sebagai pusat kuliner disambut hangat oleh pengelola GBK. Pembukaan GBK Go Food Festival dilakukan awal Mei lalu. Iya pusat kuliner ini masih baru makanya masih banyak booth yang kosong. GBK Go Food Festival akan berlangsung setahun penuh.

Bukber dulu yaaaaa (dok.yayat)
Bukber dulu yaaaaa (dok.yayat)
Anak-anak saya langsung berjalan mengelilingi area untuk foto-foto. Yaaa namanya juga abegeh, foto-foto is a must. Ada sepasang orang tua yang menemani anaknya bermain ayunan berbentuk ban. Ceria sekali anak itu tertawa. Anak-anak di Jakarta memang kekurangan area permainan.

Di area GBK Go Food Festival ini, terdapat satu tenda besar yang disediakan khusus untuk permanan anak. Ada beberapa permainan yang terbuat dari balon-balon besar. Kalau sore, tempat ini penuh dengan anak-anak yang bermain. GOJEK memang nggak cuma menjadikan tempat ini sebagai tempat jajan tapi juga tempat hiburan keluarga.

Beli ayam kremes, harga paketannya 24 ribu (dok.yayat)
Beli ayam kremes, harga paketannya 24 ribu (dok.yayat)
Hari makin sore, pengunjung makin banyak yang datang. Rata-rata mereka datang rombongan. Ada serombongan orang yang datang menggunakan sepeda. Mereka mampir untuk berbuka puasa di sini setelah berolahraga sepeda. Area makan yang penuh bantal-bantal besar ini sudah diduduki beberapa pengunjung. Orang-orang yang baru datang langsung menggeser bantal-bantal besar agar posisinya berdekatan. Rupanya mereka menyiapkan tempat untuk teman-temannya yang belum datang.

Semua pembayaran di tempat ini menggunakan Go Pay. Jika nggak punya saldo Go Pay tinggal top up aja di tempat top up yang ada di area GBK Go Food Festival. Top up kelipatan 50 ribu rupiah dan nggak dikenakan biaya administrasi. Saya dan anak-anak sudah melakukan top up. Sekarang kami berjalan ke booth-booth makanan untuk membeli makanan buat berbuka puasa.

Menu bukber (dok.yayat)
Menu bukber (dok.yayat)
Seluruh merchant peserta GBK Go Food Festival adalah UMKM yang bergabung di Go Food. Mereka datang bukan hanya dari Jakarta tapi juga luar Jakarta seperti Bogor atau Depok. Jenis makanannya juga bermacam-macam. Mulai dari aneka minuman, aneka cemilan sampai aneka macam nasi. Saran saya kalo Anda kesini, keliling aja dulu sebelum memilih membeli sebuah makanan.

Anak saya yang hobi makanan Jepang memilih membeli Shusi isi rendang di Sushi Kita. Shusi yang dijual di kedai ini memang ala lokal makanya pilihan isinya salah satunya adalah rendang. Mas penjaga kedai langsung cekatan membuat shusi isi rendang sementara saya melakukan pembayaran. Pakai Go Pay tentunya.

Beli cireng (dok.yayat)
Beli cireng (dok.yayat)
Cara bayarnya gampang. Scan kode QR yang ada di tiap kedai, nanti akan muncul nama kedai tempat kita membeli makanan. Masukkan nominal harga makanan yang kita beli. Saya ketik 27 ribu rupiah, harga shushi yang saya beli. Klik confirm, cek lag I apakah jumlah yang kita ketikkan benar lalu klik pay. Di layar handphone akan muncul tanda pembayaran sukses. Tunjukkan bukti itu ke pedagang makannya. Simple kan.

Mas penjual Shusi bilang, kedainya ada di Bogor. Telah lama bergabung dengan Go Food dan ditawari membuka booth di GBK Go Food Festival. Kesempatan ini nggak disia-siakan pemilik kedai Shushi. Kan bagus untuk memperlebar area pemasaran. Meski awalnya sulit karena kekurangan staff, saat ini kedai Shushi sudah menarik banyak pembeli.

milo dinosaur (dok.yayat)
milo dinosaur (dok.yayat)
Saya lanjut membeli Papi Orange Float untuk membasahi tenggorokan yang kering setelah seharian berpuasa. Minuman ini terbuat dari jeruk peras yang diblender dicampur es lalu disajikan dengan tambahan es krim. Enaknya pake banget. Harganya 18 ribu rupiah saja. Saya kembali ke tempat awal kami duduk. Lalu anak saya gantian membeli makanan. Ia menuju kedai minuman Milo Dinosaur yang udah diincar sejak kali pertama ia datang.

Ketika menit-menit menjelang Maghrib, di meja kecil di depan kami sudah terhidang bermacam makanan. Ada paket nasi dan ayam goreng kremes dari Radja Cobek yang kedainya ada di Pluit. Lalu minuman teh kekinian dari Waroeng Teh Kotjok, Thai Tea dan Milo Dinosaur serta nggak lupa ada Cireng Crispi untuk cemilan. Juga ada Ayam Teriyaki. Rentang harga makanan yang kami beli di kisaran 15 ribu hingga 27 ribu rupiah. Murah, meriah dan enak.

Shishi isi rendang (dok.yayat)
Shishi isi rendang (dok.yayat)
Area GBK Go Food Festival ramai seiring datangnya waktu Maghrib. Tempat duduk yang ada di area ini sudah dipenuhi pengunjung. Jangan takut nggak kedapetan tempat kalo makan di sini karena areanya luas banget. Kalo Anda nggak mau makan di area terbuka, tinggal masuk aja ke tenda plastik besar yang di dalamnya di penuhi kursi kayu. Makan dengan nyaman lah di situ.

Trus makanannya enak nggak? Selama saya membeli makanan via Go Food, saya tak pernah kecewa dengan rasa makanannya. Bahkan anak saya sampai 2 kali membeli shushi di Shushi Kita. Antara lapar dan doyan itu beda tipis. Anak saya yang lain bergegas ke booth Banana Nugget untuk membeli penganannya. Makan berempat gini total uang yang saya belanjakan hanya 200 ribuan. Murah kan. Udah gitu ada promo cashback 20% dari Go Food untuk transaksi di jam 17.00 wib sampai 20.00 wib.

yang bukber masih ramai (dok.yayat)
yang bukber masih ramai (dok.yayat)
Menurut saya usaha Go Food dan GBK menjadikan area ini sebagai pusat kuliner sih berhasil ya. Hanya promosinya kudu lebih digenjot agar para UMKM yang membuka kedai di sini makin memperoleh banyak pembeli. Karena saya sempat ngobrol dengan penjaga kedai Shushi Kita bahwa banyak pengunjung yang tadinya menyangka GBK Go Food Festival hanya berlangsung selama Harkulnas yaitu periode 5 Mei sampai 13 Mei 2018. Mereka nggak tau bahwa GBK Go Food Festival berlangsung sampai setahun ke depan.

Saya lebih suka membeli makanan dari para UMKM seperti ini. Selain memajukan usaha mereka, makanan mereka juga lebih cocok di lidah. Jadi jangan makan serba fast food melulu. Masih banyak pengunjung yang datang ketika saya dan anak-anak beranjak pulang. Para UMKM pemilik kedai nampaknya tersenyum lebar malam ini karena kedainya banyak pembeli.

Papi orange float maknyuss (dok.yayat)
Papi orange float maknyuss (dok.yayat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun