Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pramugari Garuda Indonesia, Nggak Cuma Modal Cantik dan Penampilan Menarik

12 April 2018   20:30 Diperbarui: 12 April 2018   20:50 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lokasi latihan evakuasi pesawat (dok.yayat)

Misalnya para pilot. Pilot melakukan training per 6 bulan sekali dan itu berlangsung terus selama mereka menjadi pilot Garuda Indonesia. Dari latihan ini mereka dinilai lagi apakah mereka masih layak untuk menerbangkan pesawat. Ibaratnya mesin yaa.. mesin kan ada maintenancenya. Kalo pas mantenance ternyata mesinnya udah rusak yaa kudu diganti. Gitu kasarnya.

lokasi latihan evakuasi pesawat (dok.yayat)
lokasi latihan evakuasi pesawat (dok.yayat)
Kemarin saya nggak ketemu nih sama para pilotnya, tapi ketemu sama para pramugari yang sedang melakukan pendidikan di situ. Ketemu pertama sama mereka pas lagi di toilet. Ya ampunnn saya berasa kayak semut aja aja dah. Mereka berseragam rok dan blazer. Senyum selalu terpampang di wajah mereka. Ramah banget.

Di GITC mereka melalukan training selama 3-4 bulan. Kalau lulus dari training ini mereka akan mendapatkan licence atau sertifikat dari Garuda Indonesia. Setelah memegang licence ini, baru deh mereka sah untuk terbang sebagai Flight Attendant (FA). Traning belum selesai sampai sini. Setelah mereka menjadi FA, mereka terus melakukan training lanjutan, Recurrent istilahnya. Recurrent dilakukan ada yang setahun sekali ada juga yang dilakukan 2 tahun sekali.

Berat nggak sih pendidikannya? Ya berat pastinya, tapi kalau dilakukan secara enjoy, rasanya nggak berat juga, begitu kata salah seorang pramugari di sana. Ia mengatakan itu ketika selesai melakukan evakuasi pesawat. Sekujur badannya basah akibat mencebur ke dalam air yang merupakan ajang latihan evakuasi pesawat. Wajah cantiknya terlihat bersemangat walau ia mengatakan itu dengan nafas yang terengah-engah.

Evakuasi pesawat adalah latihan yang paling dramatis menurut saya. Para flight attendant melakukan latihan penyelamatan di ruang yang memang di desain seperti keadannya di dunia nyata. Ada kolam besar yang dipenuhi air. Ada sekoci penyelamat, ada badan pesawat. Suara petir menderu-deru mengiringi para flight attendant ini berlatih. Biar rasanya bener-bener seperti kenyataanya.

Saat latihan evakuasi pesawat (dok.yayat)
Saat latihan evakuasi pesawat (dok.yayat)
Tak seorangpun ingin terjadi musibah saat sedang terbang. Namun banyak hal-hal di luar rencana manusia. Kecelakaan bisa saja terjadi karena banyak faktor. Flight attendant adalah orang yang harus mampu mengarahkan penumpang saat terjadi kecelakaan. Bahkan seringkali para FA harus menyelamatkan penumpang tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.

Evakuasi pesawat adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki para FA. Nah dari kesempatan mengunjungi GITC kemarin, saya baru tau juga bahwa para FA juga harus mencicipi makanan yang akan disediakan di pesawat. Tujuannya agar mereka tau kualitas dan rasa makanan. Jadi ketika saya datang ke sebuah ruangan di GITC saya melihat para FA beramai-ramai sedang mencicipi makanan yang terhidang di meja. Mereka bukan lapar, tapi sedang test food.

Jika melihat proses pendidikan yang mereka lakukan saya benar-benar menaruh simpati pada para FA. Sekaligus bangga juga sih bahwa masih banyak lho perempuan yang penampilannya sempurna tapi otaknya juga keren punya. Saya bikin nih video seoal kunjungan saya ke Garuda Indonesia Training Center kemarin. Liat yak.. terutama di bagian akhir saat para FA melakukan latihan evakuasi pesawat, bikin merinding liatnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun