Tiket untuk BCA Indonesia Open dijual secara online dan offline. Penjualan secara online di Blibli sudah sold out dan tiket secara offline hanya dijual sejumlah 25% dari keseluruhan jumlah tiket. Mesti buru-buru antri nih kalo mau beli tiket secara offline, belum lagi kalau ternyata tiket offline habis gara-gara diborong calo ya kan.
Jadwal pertandingan yang padat tidak bisa membuat para atlit berleha-leha. Hasil tak memuaskan di Piala Sudirman mestinya menjadi pelecut semangat di BCA Indonesia Open. Pak Budi ingin Indonesia menyapu bersih kemenangan di BCAIndonesia Open. Sementara buat Gloria E. Widjaja, hasil di Piala Sudirman memaksa ia latihan lebih keras. Yang tadinya latihan 100% jadi 150% katanya.
Negara lain cukup berhasil dalam hal regenerasi pemain karena itu mereka menjadi lawan tanding yang kuat. Buat Gloria, semua lawan itu kuat dan ini jadi motivasi tersendiri. Ia sering menonton video rekaman permainan untuk mencari tahu kelemahan lawan dan kelemahan dirinya sendiri. Senada dengan yang dikatakan oleh Ihsan Maulana. Dunia sudah tahu tentang saya, maka saya harus berlatih keras karena saya harus meningkatkan kualitas, kata Ihsan Maulana.
Pak Budi menekankan bahwa untuk meraih hasil yang baik maka harus terpenuhi beberapa hal yaitu fisik yang baik, teknik yang baik, mental yang baik dan nasib yang baik. Fisik menjadi hal fundamental bagi seorang atlit. Untuk jadi juara harus punya persiapan. Kegagalan di Piala Sudirman mestinya membuat kita belajar, kata pak Budi.
Pemerintah menargetkan bulutangkis Indonesia akan menang di Asean Games dan Olimpiade. Menang di Asean Games menjadi gengsi tersendiri karena kita adalah tuan rumahnya. Namun begitu, pemerintah juga realistis makanya hanya menargetkan 1 medali emas di Asean Games. Beban berat ada di ganda putra dan ganda campuran nih, karena 2 kelas ini masih menjadi kelas unggulan bulutangkis kita.
Gloria Emanuelle Widjaja dan Mimpinya
Gloria Emanuelle Widjaja adalah salah satu atlit bulutangkis masa depan kita. Gadis dengan tinggi badan 182 cm ini lahir di Bekasi pada 28 Desember 1993. Gloria punya mimpi tinggi. Ia ingin masuk ke 10 besar pemain bulutangkis tingkat dunia dan ia ingin berlaga di Olimpiade. Gloria main di kelas ganda campuran. Pada kejuaraan Piala Sudirman kemarin ia dipasangkan dengan Tontowi Ahmad.
Ketika saya tanya mengenai rasa jenuh karena padatnya jadwal pertandingan, Gloria mengatakan rasa jenuh dan kesal itu ada. Apalagi jika hasilnya jauh dari yang ia targetkan. Namun ia memotivasi diri dengan mengingat untuk apa ia bertanding dan untuk apa ia melakoni karir di dunia bulutangkis. Gloria lahir di keluarga yang bukan keturunan atlit dan ia bertekad akan total di dunia bulutangkis seumur hidup.