Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

BCA Indonesia Open dan Mimpi Gloria Emanuelle Widjaja

13 Juni 2017   20:42 Diperbarui: 14 Juni 2017   15:34 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana BCA Blogger Gathering (dok.yayat)

Tiket untuk BCA Indonesia Open dijual secara online dan offline. Penjualan secara online di Blibli sudah sold out dan tiket secara offline hanya dijual sejumlah 25% dari keseluruhan jumlah tiket. Mesti buru-buru antri nih kalo mau beli tiket secara offline, belum lagi kalau ternyata tiket offline habis gara-gara diborong calo ya kan.

suasana BCA Blogger Gathering (dok.yayat)
suasana BCA Blogger Gathering (dok.yayat)
Persiapan Para Atlit

Jadwal pertandingan yang padat tidak bisa membuat para atlit berleha-leha. Hasil tak memuaskan di Piala Sudirman mestinya menjadi pelecut semangat di BCA Indonesia Open. Pak Budi ingin Indonesia menyapu bersih kemenangan di BCAIndonesia Open. Sementara buat Gloria E. Widjaja, hasil di Piala Sudirman memaksa ia latihan lebih keras. Yang tadinya latihan 100% jadi 150% katanya.

Negara lain cukup berhasil dalam hal regenerasi pemain karena itu mereka menjadi lawan tanding yang kuat. Buat Gloria, semua lawan itu kuat dan ini jadi motivasi tersendiri. Ia sering menonton video rekaman permainan untuk mencari tahu kelemahan lawan dan kelemahan dirinya sendiri. Senada dengan yang dikatakan oleh Ihsan Maulana. Dunia sudah tahu tentang saya, maka saya harus berlatih keras karena saya harus meningkatkan kualitas, kata Ihsan Maulana.

Pak Budi menekankan bahwa untuk meraih hasil yang baik maka harus terpenuhi beberapa hal yaitu fisik yang baik, teknik yang baik, mental yang baik dan nasib yang baik. Fisik menjadi hal fundamental bagi seorang atlit. Untuk jadi juara harus punya persiapan. Kegagalan di Piala Sudirman mestinya membuat kita belajar, kata pak Budi.

Pemerintah menargetkan bulutangkis Indonesia akan menang di Asean Games dan Olimpiade. Menang di Asean Games menjadi gengsi tersendiri karena kita adalah tuan rumahnya. Namun begitu, pemerintah juga realistis makanya hanya menargetkan 1 medali emas di Asean Games. Beban berat ada di ganda putra dan ganda campuran nih, karena 2 kelas ini masih menjadi kelas unggulan bulutangkis kita.

Gloria Widjaja (dok.yayat)
Gloria Widjaja (dok.yayat)
Pelaksanaan BCA Indonesia Open di Jakarta menjadi keuntungan tersendiri bagi para atlit kita. Dukungan penonton sangat berarti. Penonton kita kan sangat atraktif ya kalau nonton bulutangkis. Jangankan di lapangan, di rumah pun banyak tuh yang nonton bulutangkis sambil teriak-teriak. Atlit luar negeri menyukai antusiasme penonton di sini kata pak Budi, karena selain antusiasnya tinggi, penonton kita juga sportif. Siapapun yang mainnya bagus akan ditepukin dengan heboh.

Gloria Emanuelle Widjaja dan Mimpinya

Gloria Emanuelle Widjaja adalah salah satu atlit bulutangkis masa depan kita. Gadis dengan tinggi badan 182 cm ini lahir di Bekasi pada 28 Desember 1993. Gloria punya mimpi tinggi. Ia ingin masuk ke 10 besar pemain bulutangkis tingkat dunia dan ia ingin berlaga di Olimpiade. Gloria main di kelas ganda campuran. Pada kejuaraan Piala Sudirman kemarin ia dipasangkan dengan Tontowi Ahmad.

Ketika saya tanya mengenai rasa jenuh karena padatnya jadwal pertandingan, Gloria mengatakan rasa jenuh dan kesal itu ada. Apalagi jika hasilnya jauh dari yang ia targetkan. Namun ia memotivasi diri dengan mengingat untuk apa ia bertanding dan untuk apa ia melakoni karir di dunia bulutangkis. Gloria lahir di keluarga yang bukan keturunan atlit dan ia bertekad akan total di dunia bulutangkis seumur hidup.

Bukan Gloria yang ketinggian tapi saya yang kependekan (dok.yayat)
Bukan Gloria yang ketinggian tapi saya yang kependekan (dok.yayat)
Lucu juga mendengar Gloria bercerita tentang bagaimana ia bermain bulutangkis ketika masih kecil. Usia 5-6 tahun Gloria kerap bermain bulutangkis dengan ayahnya menggunakan tutup panci. Ketika kelas 2 SMP ayahnya menanyakan ia ingin bersekolah terus atau memilih masuk ke pelatihan bulutangkis. Secara tegas Gloria mengatakan ia memilih untuk latihan bulutangkis. Ia bergabung dengan klub PB Djarum sejak tahun 2007.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun