Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

BCA Indonesia Open dan Mimpi Gloria Emanuelle Widjaja

13 Juni 2017   20:42 Diperbarui: 14 Juni 2017   15:34 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gloria ancam Ihsan? Bukan.. ini lagi ngapalin text buat teaser BIO 2017 (dok.yayat)

Tanggal 12 Juni hingga 18 Juni 2017 berlangsung kejuaraan bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017. Ajang ini adalah ajang tahunan dan BCA mensponsori event ini sejak tahun 2014. Para peserta dari dalam dan luar negeri memperebutkan hadiah dengan total nlai 1 juta US dolar. Kalau di kurs ke rupiah sekitar 13 miliar. Kejuaraan ini akan berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) di bilangan Senayan.

Saya hadir di acara Blogger Gathering Indonesia Open bersama BCA dan PBSI di Grand Indonesia, Rabu 7 Juni 2017. Di acara itu ada pak Achmad Budiharto (Sekjen PBSI) dan pak Rizali Zakaria (Vice President CSR BCA), serta atlet bulutangkis Indonesia yaitu Gloria Emanuelle Widjaja dan Ihsan Maulana Mustofa. Mas Ihsan dan mbak Gloria adalah atlet yang akan ikut di BCA Indonesia Open 2017.

Lokasi baru BCA Indonesia Open 2017 dan kendalanya

Mengenai perpindahan venue dari yang biasanya dilakukan di Istora menjadi di JCC, pak Achmad Budiharto yang lebih akrab dipanggil pak Budi mengatakan bahwa perpindahaan ini dikarenakan Istora masih renovasi buat Asean Games dan belum siap untuk menggelar pertandingan International. JCC sebagai lokasi pertandingan juga tidak serta merta dipilih oleh PBSI. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) harus mensurvey kelayakan venue dulu sebelum menyetujui pelaksanaan pertandingan.

Harga tiket (dok.djarumbadminton.com)
Harga tiket (dok.djarumbadminton.com)
Terkait pelaksanaan BCA Indonesia Open 2017, ada beberapa kendala yang dikemukakan oleh pak Budi, yaitu :

1. Mepetnya persiapan

Biasanya persiapan set up lokasi pertandingan dilakukan 5 hari sebelum pertandngan dilaksanakan, namun loading barang-barang di JCC baru bisa dilakukan tanggal 9 Juni. Pak Budi menargetkan tanggal 11 lapangan sudah siap sehingga bisa digunakan untuk latihan dan panitia akan mengejar kesiapan untuk set up kursi-kursi penonton di outdoor dan indoor.

2. Venue yang lebih kecil

JCC berbeda dengan Istora yang tempatnya luas. Venue di JCC terbatas karena itu tidak bisa menampung penonton sebanyak di Istora. Seating di JCC hanya bisa untuk 3 ribu orang. Terbatasnya kursi penonton berakibat harga tiket yang mahal karena biaya operasional yang tinggi harus ditutupi oleh jumlah penonton yang terbatas. Jumlah lapangan hanya tiga. Meski venuenya terbatas namun PBSI tetap menghadirkan kemeriahan suasana pertandingan lewat dekorasi yang akan menghias seluruh lokasi pertandingan.

3. Digelar di bulan puasa

BCA Indonesia Open digelar berbarengan dengan bulan puasa. PBSI sebenernya berusaha negosiasi dengan BWF untuk mengubah jadwal pelaksanaan pertandingan namun tidak bisa. Karena jika jadwal BCA Indonesia Open diubah maka pertandingan lain akan berpotensi kena ubah juga jadwalnya. Pertandingan bulutangkis padat tiap tahunnya. Padahal kemarin baru aja kelas Sudirman Cup.

Tiket untuk BCA Indonesia Open dijual secara online dan offline. Penjualan secara online di Blibli sudah sold out dan tiket secara offline hanya dijual sejumlah 25% dari keseluruhan jumlah tiket. Mesti buru-buru antri nih kalo mau beli tiket secara offline, belum lagi kalau ternyata tiket offline habis gara-gara diborong calo ya kan.

suasana BCA Blogger Gathering (dok.yayat)
suasana BCA Blogger Gathering (dok.yayat)
Persiapan Para Atlit

Jadwal pertandingan yang padat tidak bisa membuat para atlit berleha-leha. Hasil tak memuaskan di Piala Sudirman mestinya menjadi pelecut semangat di BCA Indonesia Open. Pak Budi ingin Indonesia menyapu bersih kemenangan di BCAIndonesia Open. Sementara buat Gloria E. Widjaja, hasil di Piala Sudirman memaksa ia latihan lebih keras. Yang tadinya latihan 100% jadi 150% katanya.

Negara lain cukup berhasil dalam hal regenerasi pemain karena itu mereka menjadi lawan tanding yang kuat. Buat Gloria, semua lawan itu kuat dan ini jadi motivasi tersendiri. Ia sering menonton video rekaman permainan untuk mencari tahu kelemahan lawan dan kelemahan dirinya sendiri. Senada dengan yang dikatakan oleh Ihsan Maulana. Dunia sudah tahu tentang saya, maka saya harus berlatih keras karena saya harus meningkatkan kualitas, kata Ihsan Maulana.

Pak Budi menekankan bahwa untuk meraih hasil yang baik maka harus terpenuhi beberapa hal yaitu fisik yang baik, teknik yang baik, mental yang baik dan nasib yang baik. Fisik menjadi hal fundamental bagi seorang atlit. Untuk jadi juara harus punya persiapan. Kegagalan di Piala Sudirman mestinya membuat kita belajar, kata pak Budi.

Pemerintah menargetkan bulutangkis Indonesia akan menang di Asean Games dan Olimpiade. Menang di Asean Games menjadi gengsi tersendiri karena kita adalah tuan rumahnya. Namun begitu, pemerintah juga realistis makanya hanya menargetkan 1 medali emas di Asean Games. Beban berat ada di ganda putra dan ganda campuran nih, karena 2 kelas ini masih menjadi kelas unggulan bulutangkis kita.

Gloria Widjaja (dok.yayat)
Gloria Widjaja (dok.yayat)
Pelaksanaan BCA Indonesia Open di Jakarta menjadi keuntungan tersendiri bagi para atlit kita. Dukungan penonton sangat berarti. Penonton kita kan sangat atraktif ya kalau nonton bulutangkis. Jangankan di lapangan, di rumah pun banyak tuh yang nonton bulutangkis sambil teriak-teriak. Atlit luar negeri menyukai antusiasme penonton di sini kata pak Budi, karena selain antusiasnya tinggi, penonton kita juga sportif. Siapapun yang mainnya bagus akan ditepukin dengan heboh.

Gloria Emanuelle Widjaja dan Mimpinya

Gloria Emanuelle Widjaja adalah salah satu atlit bulutangkis masa depan kita. Gadis dengan tinggi badan 182 cm ini lahir di Bekasi pada 28 Desember 1993. Gloria punya mimpi tinggi. Ia ingin masuk ke 10 besar pemain bulutangkis tingkat dunia dan ia ingin berlaga di Olimpiade. Gloria main di kelas ganda campuran. Pada kejuaraan Piala Sudirman kemarin ia dipasangkan dengan Tontowi Ahmad.

Ketika saya tanya mengenai rasa jenuh karena padatnya jadwal pertandingan, Gloria mengatakan rasa jenuh dan kesal itu ada. Apalagi jika hasilnya jauh dari yang ia targetkan. Namun ia memotivasi diri dengan mengingat untuk apa ia bertanding dan untuk apa ia melakoni karir di dunia bulutangkis. Gloria lahir di keluarga yang bukan keturunan atlit dan ia bertekad akan total di dunia bulutangkis seumur hidup.

Bukan Gloria yang ketinggian tapi saya yang kependekan (dok.yayat)
Bukan Gloria yang ketinggian tapi saya yang kependekan (dok.yayat)
Lucu juga mendengar Gloria bercerita tentang bagaimana ia bermain bulutangkis ketika masih kecil. Usia 5-6 tahun Gloria kerap bermain bulutangkis dengan ayahnya menggunakan tutup panci. Ketika kelas 2 SMP ayahnya menanyakan ia ingin bersekolah terus atau memilih masuk ke pelatihan bulutangkis. Secara tegas Gloria mengatakan ia memilih untuk latihan bulutangkis. Ia bergabung dengan klub PB Djarum sejak tahun 2007.

Tekad untuk menyenangkan keluarga dan membanggakan negara membuat Gloria tak mau mikirkan masa-masa saat ia down dan jenuh. Atlet yang baik adalah atlet yang segera bangkit ketika ia terjatuh. Seorang atlet harus punya mental yang tangguh. Mental tangguh ini pula yang ditekankan Gloria untuk para juniornya. Jika ingin terjun ke dunia bulutangkis harus punya mental yang kuat, harus telaten belajar dan harus punya banyak pengalaman bertanding, begitu katanya.

Dukungan BCA buat Bulutangkis Indonesia

Bulutangkis adalah olahraga terbesar di Indonesia setelah sepakbola. BCA melihat Indonesia Open adalah gelaran berkelas International dan rutin diadakan tiap tahun dan sangat ditunggu masyarakat, oleh sebab itu BCA memutuskan menjadi sponsor utama gelaran ini sebagai bentuk BCA dalam mendukung olahraga bulutangkis. Tahun 2014 BCA menjadi sponsor utama Indonesia Open menggantikan PT Djarum dan BCA Indonesia Open adalah kejuaraan dengan hadiah terbesar di antara turnamen bulutangkis tingkat dunia lainnya.

Para peserta BCA Indonesia Open Blogger Gathering (dok.Frieda Inke Maris)
Para peserta BCA Indonesia Open Blogger Gathering (dok.Frieda Inke Maris)
Dukungan ini juga sebagai komitmen BCA untuk “Menjadi Lebih Baik” di usianya yang ke 60 tahun. Menjadi sponsor di olahraga bulutangkis adalah salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) BCA. Program CSR BCA berada di bawah payung program Bakti BCA yang dituangkan ke dalam 3 pilar yaitu Solusi Cerdas, Solusi Sinergi dan Solusi Bisnis Unggul. Kegiatan sosial yang dilakukan BCA juga untuk memberi nilai tambah kepada masyarakat dan memberi dampak positif bagi seluruh stakeholder BCA.

Kalo nggak sempet nonton pertandingan secara langsung, Anda bisa melihat atlet kita bertanding melalui website Djarum Badminton. Di website ini kita bisa live streaming, melihat score pertandingan dan membaca aneka berita terbaru tentang bulutangkis kita dan BCA Indonesia Open 2017. Indonesia…. Indonesia… eeeaaaaa…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun