Mohon tunggu...
Yayanto.     Ahsan.     Adil
Yayanto. Ahsan. Adil Mohon Tunggu... Wiraswasta - yayankallaautomotif@gmail.com , ahsanlatief313@gmail , aadil775728@gmail.com

saat ini saya bekerja sebagai service advisor pada perusahaan di PT.HADJI KALLA TOYOTA dan saya hobi bermain futsal,seminggu sekali saya rutin melakukan aktifitas olahrga futsal bersama rekan-rekan se kantor tempat saya bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi PAM Tirta Latimojong Kab.LUWU

23 Januari 2025   12:02 Diperbarui: 23 Januari 2025   20:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran kepemimpinan dalam organisasi PAM Tirta Latimojong Kab.LUWU 

Oleh : Muhammad Ahsan Abdul Latief,Yayanto,Adil.

ahsanlatief313@gmail,yayankallaautomotif@gmail.com , aadil775728@gmail.com

Universitas Muhammadiyah Palopo

Peran kepemimpinan dalam organisasi PAM Tirta Latimojong Kab. Luwu

Semakin besar organisasi dan jumlah anggota yang semakin banyak, maka semakin dibutuhkan seseorang atau lebih pemimpin untuk mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi. Dalam organisasi yang besar selain pemimpin puncak (top leader), sering kali diperlukan bantuan pemimpin tingkat menengah (middle leader) dan bawah (lower leader) sehingga diantara tingkatan pimpinan tersebut dituntut saling bekerja sama dengan seluruh elemen organisasi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. Posisi pemimpin menjadi sangat penting / vital karena keberhasilan perusahaan/ organisasi dalam jangka panjang secara umum dapat dilihat dari bagaimana pemimpinnya mampu mensinergikan semua elemen organisasi tanpa menjatuhkan dan merugikan pihak lain di dalam organisasi tersebut.

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang diperlukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan . Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang . Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada berbagai macam sumber daya yang dimilikinya, salah satu sumber daya yang sangat penting yaitu sumber daya manusia (SDM). Selain itu, suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan (Fitriani, 2017). Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan tersendiri. Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Seorang pemimpin mempunyai peranan yang strategis yaitu sebagaimanajer, semestinya memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan perkembangan dan pelayanan yang prima pada masa sekarang dan yang akan datang agar dapat lebih memahami tugas dan fungsi pokok sebagai pemimpin.

1.Teori kepemimpinan

  • Sebuah hubungan yang saling mampengaruh diantara pemimpin dan pengikut yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama dengan berlandaskan pada fungsi-fungsi manajerial (Joseph C. Rost., 1993)
  • Kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan dengan mendasari pada fungsi-fungsi manajerial (Robbins, 2010).
  • Upaya menggunakan berbagai jenis pengaruh yang bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan tertentu (Gibson, 2009).
  • Seni/proses mempengaruhi orang (anggota organisasi) sehingga berusaha mencapai tujuan organisasi dengan kemauan dan antusiasme yang tinggi (Harold Koontz, Cyril O’Donnel dan Heinz Weihrich, 1988).
  • Proses mempengaruhi pihak lain untuk bekerja lebih baik guna mencapai tujuan (Lussier, 2005).
  • Proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi ang- gotanya untuk mencapai tujuan kelompok/organisasinya (Greenberg dan Baron, 2010).

Kepemimpinan sebagai proses dapat dirumuskan dalam formula berikut:

  L = f(l, f, s) atau K = f (p.b.s)

  •         L = Leadership, f= function, l=leader, f=follower, s=situation Penjelasan rumus tersebut sebagai berikut:

Kepemimpinan sebagai sebuah proses adalah berfungsinya pemimpin (p) dan anggota / bawahan (b) dalam menjalankan perannya masing-masing dansaling bersinergi di situasi tertentu. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa kepemimpinan harus terdapat unsure kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, unsure anggota / bawahan sebagai orang yang dipengaruhi dan sekaligus diminta pertimbangannya dan unsure situasi tertentu sehingga mencapai tujuan bersama yang diharapkan.

1.1. Kepemimpinan Manajerial

Setelah memahami makna kepemimpinan secara umum, maka ada baiknya kita mengembangkan pemahaman mengenai kepemimpinan manajerial. Kepemimpinan manajerial merupakan proses mempengaruhi anggota / bawahan  (dari subjek / dalam hal ini seorang pemimpin) melalui proses manajerial (dengan perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian, pelaksanaan (pengarahan, koordinasi, dan komunikasi), penganggaran (budgeting) serta pengawasan atau pengendalian ) dengan motivasi yang tinggi agar anggota / bawahannya bersedia mengikuti apa yang diharapkan subjek/ pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.

                 Dari berbagai pengertian di atas, maka esensi kepemimpinan meliputi:

  • Unsur pemimpin/orang yang mempengaruhi.
  • Unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi.
  • Unsur interaksi atau kegiatan/usaha dan proses mem- pengaruhi.
  • Unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempe- ngaruhi.
  • Unsur perilaku yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.

       Sedangkan esensi dari kepemimpinan manajerial meliputi kelima unsur tersebut di atas (esensi kepemimpinan) dengan             menfokuskan diri pada aspek-aspek manajerial.

1.2 Kepemimpinan Struktural

  Struktur kepemimpinan adalah sebuah alur kerja dan tanggungjawab yang menjelaskan bagaimana hubungan antara karyawan (anggota) dengan pemilik bisnis/manajer(pemimpin). Dalam rangka meraih tujuan bersama harus ada pengorganisasian yang jelas. Terutama menyangkut struktur jabatan hierarkis. Jika tidak ada perencanaan yang jelas sejak awal, jangan heran mengalami banyak kendala. Bahkan tujuan bersama tidak pernah tercapai. Kepemimpinan dalam meraih tujuan bersama memiliki fungsi penting. Baik dari segi pengambilan keputusan, maupun upaya menciptakan lingkungan yang kondusif. Lima Fungsi Penting Struktur Kepemimpinan dalam Meraih Tujuan Bersama yaitu :

1.Membangun tim yang kuat

Pada faktanya masih banyak organisasi yang belum memiliki struktur kepemimpinan tertata. Antar orang merasa paling berhak menduduki jabatan hierarkis. Padahal kepemimpinan memiliki fungsi penting dalam meraih tujuan bersama. Di antara fungsi kepemimpinan adalah membangun tim yang kuat. Mereka yang menduduki jabatan struktural berperan memilih, melatih dan mengembangkan anggota tim. Ketika pemimpin memahami fungsinya secara jelas, seluruh anggota memiliki relasi yang harmonis dan saling mendukung.

2. Berperan dalam mengambil keputusan

   Meraih tujuan bersama tidak bisa berjalan asal. Karena ini menyangkut kepentingan dalam skala luas. Setiap keputusan yang hendak diambil harus dipertimbangkan secara matang. Jangan sampai hanya mewadahi aspirasi individu tertentu. Sedangkan anggota lainnya  merasa diabaikan. Inilah fungsi kepemimpinan yang harus diperhatikan dalam meraih tujuan bersama. Keputusan yang diambil akan mempengaruhi seluruh tujuan dan pencapaian. Oleh sebab itu, harus mempertimbangkan berbagai aspek. Seorang pemimpin tidak bisa mengambil keputusan hanya memenuhi tuntutan emosi dan ambisinya.

3.Menciptakan lingkungan yang kondusif

 Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan yang jelas. Pemimpin tidak hanya seseorang yang menduduki jabatan paling tinggi. Namun juga setiap orang yang ditunjuk menempati jabatan struktural tersebut. Tentu saja menyangkut fungsi penting kepemimpinan yang wajib diketahui. Dalam rangka meraih tujuan bersama, mereka yang menempati jabatan struktural harus menciptakan lingkungan yang kondusif. Mereka bertanggung jawab membangun tim yang kuat dan harmonis. Orang-orang di dalamnya saling bersinergi menuju tujuan bersama. Bahkan menjadi support system satu sama lain.

4.Menentukan visi dan misi secara jelas dan terukur

     Meraih tujuan bersama tidak bisa dilakukan secara instan. Karena ini berkaitan dengan target pencapaian jangka panjang. Pastinya membutuhkan proses secara bertahap. Oleh karena itu, suatu organisasi harus memiliki fungsi kepemimpinan yang jelas. Mengapa demikian? Karena struktur kepemimpinan mempengaruhi visi misi. Mereka yang menduduki struktur kepemimpinan harus mampu merumuskannya secara jelas. Untuk kemudian memberikan arahan dan bimbingan kepada anggota kelompok terkait strategi yang harus diterapkan.


5.Mengoordinasikan tugas dan pengelolaan sumber daya

       

Upaya meraih tujuan bersama pasti melibatkan beberapa tugas dan sumber daya. Jika tidak ada pengelolaan yang cermat, pasti berjalan amburadul. Terjadi tumpang tindih tanggung jawab. Selain itu, penggunaan sumber daya juga cenderung boros dan tidak terukur.

Di sinilah fungsi kepemimpinan yang sesungguhnya. Mereka yang menduduki jabatan struktural harus mampu mengoordinasikan tugas tepat sasaran. Selain itu, memastikan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien. Jika segala sesuatunya sudah terkoordinir dengan rapi, upaya meraih tujuan bersama tidak banyak kendala.

Menduduki jabatan struktural bukan sekadar gengsi atau mengharap perlakuan istimewa. Justru mereka harus bertanggung jawab mengenai fungsi kepemimpinan dalam meraih tujuan bersama. Jika mereka yang menduduki jabatan struktural tidak kompeten, bagaimana dengan anggota yang dipimpin? Bisa dipastikan tujuan bersama tidak tercapai. 

       

  • 2. Kepemimpinan Manajerial dalam Organisasi PAM Tirta Latimojong Kab. Luwu

Kepemimpinan manajerial adalah elemen penting dalam mengarahkan dan menginspirasi tim kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini perlu dipahami oleh semua elemen dalam tim, dalam dunia bisnis yang dinamis, pemimpin yang efektif tidak hanya memahami teori-teori kepemimpinan, tetapi mampu menerapkannya dalam situasi nyata. Ada beberapa contoh Kepemimpinan Manajerial :

2.1. Kepemimpinan Manajerial Transaksional

Kepemimpinan manajerial transaksional berpusat pada hubungan pertukaran antara pemimpin dan bawahan, di mana pemimpin memberikan penghargaan atau hukuman berdasarkan kinerja bawahan. Pemimpin transaksional cenderung menekankan kepatuhan terhadap prosedur dan target yang telah ditetapkan. Di dalam Organisasi  PAM Tirta Latimojong

Kabupaten Luwu, Direktur PAM Tirta Latimojong menerapkan kepemimpinan transaksional dengan menetapkan target penagihan pemasukan pendapatan air berjalan hingga 90% setiap bulan dan penagihan tunggakan pendapatan air hingga 90% . Karyawan yang mencapai atau melebihi target diberi insentif bonus, sementara yang tidak memenuhi target menerima teguran. Melalui pendekatan ini, Direktur PAM Tirta Latimojong tersebut mampu mempertahankan produktivitas tim dan memastikan bahwa tujuan operasional tercapai

  • 2.2. Kepemimpinan Manajerial Transformasional

    • Pemimpin transformasional mendorong inovasi dan perbaikan terus-menerus dengan menanamkan visi yang kuat dan memberikan perhatian terhadap pengembangan individu.
    • Di dalam Organisasi  PAM Tirta Latimojong Kabupaten Luwu, Direktur PAM Tirta Latimojong memberikan pelatihan dan dukungan yang di perlukan kepada karyawan,sehingga pengetahuan dan skil karyawan dapat meningkat sehingga Visi dan misi perusahaan dapat tercapai.
  • 2.3. Kepemimpinan Manajerial Situasional

Kepemimpinan manajerial situasional mengajarkan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi. Pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan tingkat kesiapan, kemampuan, dan motivasi bawahan dalam situasi tertentu. Di dalam Organisasi  PAM Tirta Latimojong Kabupaten Luwu, Direktur PAM Tirta Latimojong menghadapi karyawan yang berbeda dalam tingkat pendidikan dan pengalaman.  Untuk Karyawan yang kurang berpengalaman, direktur mengambil pendekatan yang lebih direktif dengan memberikan instruksi detail dan pengawasan ketat.Namun, untuk Karyawan yang lebih berpengalaman, direktur memberikan lebih banyak kebebasan dalam pengambilan keputusan. Dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas yang baik.

  • 3. Kepemimpinan Struktural

Struktur kepemimpinan Struktural adalah sebuah alur kerja dan tanggungjawab yang menjelaskan bagaimana hubungan antara karyawan (anggota) dengan pemilik bisnis/manajer(pemimpin). Dalam bisnis dikenal 2 struktur kepemimpinan struktural yakni

struktur kepemimpinan horizontal (sejajar) dan vertical (atas-bawah).Namun yang dibahas adalah Kepemimpinan Struktural Vertikal

  • 3.1. Kepemimpinan Struktural Vertikal

       

  Struktur kepemimpinan vertical menggunakan sistem hierarki dalam perusahaan yang berdasarkan pada penentuan posisi/peran  yang telah ditentukan. Karyawan dapat lebih mudah mengenali rantai komando dan hubungan pelaporan tanggungjawab dalam perusahaan.

Di dalam Organisasi  PAM Tirta Latimojong Kabupaten Luwu,  Direktur  dalam PAM Tirta Latimojong Kabupaten Luwu  berada pada level tertinggi dan membawahi langsung kepala bagian yang mempunyai 3 bagian dan 1 kepala pengawasan internal dan setiap kepala bagian dan satu kepala pengawasan internal bertanggung jawab langsung kepada direktur dalam dan setiap pekerjaan dan setiap bagian mempunyai mempunyai Sub bagian yang dipimpin langsung Kepala Sub bagian yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala bagian masing masing Sub bagian. Dan semua karyawan pada level bawah bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub bagian masing masing. Secara singkat, tidak adanya kebingungan ketika menentukan kepada siapa karyawan harus melaporkan tanggung jawab dan masalah.

    

4. Kesimpulan 

                   

  • Kepemimpinan sebagai sebuah proses adalah berfungsinya pemimpin (p) dan anggota / bawahan (b) dalam menjalankan perannya masing-masing dansaling bersinergi di situasi tertentu. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa kepemimpinan harus terdapat unsure kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, unsure anggota / bawahan sebagai orang yang dipengaruhi dan sekaligus diminta pertimbangannya dan unsure situasi tertentu sehingga mencapai tujuan bersama yang diharapkan
  • Kepemimpinan manajerial adalah elemen penting dalam mengarahkan dan menginspirasi tim kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini perlu dipahami oleh semua elemen dalam tim, dalam dunia bisnis yang dinamis, pemimpin yang efektif tidak hanya memahami teori-teori kepemimpinan, tetapi mampu menerapkannya dalam situasi nyata. Ada beberapa contoh Kepemimpinan Manajerial :

1.Kepemimpinan Manajerial Transaksional

2.Kepemimpinan Manajerial Transformasional

3.Kepemimpinan Manajerial Situasional

4.Kepemimpinan Struktural

  • Kesimpulannya adalah Kepemimpinan sebagai sebuah proses adalah berfungsinya pemimpin (p) dan anggota / bawahan (b) dalam menjalankan perannya masing-masing dansaling bersinergi di situasi tertentu. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa kepemimpinan harus terdapat unsure kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, unsure anggota / bawahan sebagai orang yang dipengaruhi dan sekaligus diminta pertimbangannya dan unsure situasi tertentu sehingga mencapai tujuan bersama yang diharapkan
  • Kepemimpinan manajerial adalah elemen penting dalam mengarahkan dan menginspirasi tim kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini perlu dipahami oleh semua elemen dalam tim, dalam dunia bisnis yang dinamis, pemimpin yang efektif tidak hanya memahami teori-teori kepemimpinan, tetapi mampu menerapkannya dalam situasi nyata.
  • Struktur kepemimpinan Struktural adalah sebuah alur kerja dan tanggungjawab yang menjelaskan bagaimana hubungan antara karyawan (anggota) dengan pemilik bisnis/manajer(pemimpin). Dalam bisnis dikenal 2 struktur kepemimpinan struktural yakni struktur kepemimpinan horizontal (sejajar) dan vertical (atas-bawah).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun