Kenapa harus datang bertubi-tubi
Jahat. Jahat. Jahat. Jahat. Jahat. Jahat.Â
Engkau teramat jahat.Â
Beban beban ini sudah teramat berat. Kenapa engkau berikanpikiran pikiran yang membuat aku tak kuat.Â
Aku tidak fokus.Â
Jangan mengganggu ku. Aku mohon. Aku sedang memulai dengan isak tangis dan air mata.Â
Aku sedang memulai.Â
Kenapa dia yang kau lahirkan menjadi tanggunganku?Â
Aku saja belum bisa menanggung dirikuu.Â
Kenapa aku yang harus menanggung nya? Kenapa? Kenapa harus aku?Â
Kenapa aku harus ikut memikirkan nya? Kenapa?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!