"Bu---bukan, Pak. Saya---saya sedang membicarakan diri saya sendiri." Utari melambai-lambaikan tangan dengan gelisah.
Angin yang bertiup lembut, menerbangkan beberapa helai anak rambut hingga menutupi kening Utari. Gadis itu tampak semakin salah tingkah, kala sorot tajam mata Bagus seperti menelanjanginya. Walau bagaimanapun, Utari juga seorang wanita. Jantungnya berdegup liar, ketika di dekatnya ada seorang pria lajang tampan mempesona tengah memperhatikannya.
"Kita hanya berdua saja di tempat ini. Lambat laun mereka pasti akan menyadari, jika kamu tidak ada dalam rombongan. Aku yakin, pasukan pemujamu itu sudah khawatir mencarimu. Di sini kita hanya berdua. Aku pria yang belum beristri, dan kamu seorang gadis muda yang belum memiliki pacar."
Bagus sengaja menjeda ucapannya, untuk melihat reaksi Utari. Benar saja, wajah gadis itu mulai terlihat panik. Tatapan mata beningnya, terlihat ngeri dan shock. Bibir mungilnya yang merah tanpa pewarna, terlihat beberapa kali terkatup dan terbuka tanpa suara.
"Kalau begitu, saya harus segera pergi dari sini. Saya tidak mau, keberadaan saya di sini akan menimbulkan fitnah nantinya. Anda bisa mengantar saya hanya sampai di jalan menuju perkemahan, setelah itu saya akan ke sana sendiri. Saya bisa mencari alasan mengapa datang terlambat."
Bagus Pandhita mencondongkan tubuh di atas meja kecil, hingga jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa inci. Utari menahan napas, ketika sepasang manik tajam itu menguncinya. Dia mengumpat dalam hati, karena harus terjebak dalam situasi seperti ini.
"Sebentar lagi senja, dan jarak tempat ini dengan perkemahan lumayan jauh. Aku tidak mau menanggung resiko bertemu binatang buas, dan membahayakan nyawa kita berdua. Jadi, dengan terpaksa kamu harus bermalam di sini."
Kengerian semakin tampak di mata gadis itu. Bagus tertawa geli dalam hati, melihat ketakutan polos pada wajah Utari. Gadis itu terlihat tidak senang sedikitpun, mengetahui fakta bahwa dia hanya berduaan dengan atasannya.
Semua wanita pasti mengharapkan peristiwa langka ini. Dapat menghabiskan waktu semalaman hanya berdua dengan Bupati lajang paling diminati. Bahkan semua juga tahu, fakta di balik acara perkemahan yang rutin diadakan setiap setahun sekali itu.
Keluarga Bagus Pandhita Rekshananta, adalah keluarga paling dihormati. Laki-laki pertama dalam keluarga itu, diketahui akan selalu menjadi pemimpin. Selain kaya raya, laki-laki keluarga Rekshananta dikenal memiliki paras elok yang membuat wanita manapun tergila-gila.
Keluarga Rekshananta diketahui memiliki rahasia abadi. Mereka memiliki hutan bunga indah, tempat di mana keindahan surgawi berpadu. Tidak ada yang mengetahui letak hutan indah itu, kecuali wanita beruntung yang akan terpilih.