Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Langkah Kecil, Hasil Besar: Manfaat Jalan Kaki 30 Menit per Hari

15 Desember 2024   04:55 Diperbarui: 15 Desember 2024   04:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sore itu, aku dan Lila berjalan santai di taman kota. Dia baru saja menginjak usia 40, tetapi tubuhnya terlihat jauh lebih bugar dibanding terakhir kami bertemu. Sementara aku? Setiap bangun pagi, rasanya punggung ini semakin sering protes.

“Apa rahasianya, Lil? Kok kamu kelihatan fit banget?” tanyaku, penasaran.

Jalan kaki 30 menit setiap hari,” jawabnya singkat.

“Cuma itu?” aku bertanya lagi, memastikan dia tak sedang bercanda.

“Cuma itu,” katanya sambil tersenyum. “Kamu mungkin nggak percaya, tapi manfaatnya luar biasa.”

Aku memiringkan kepala, setengah percaya, setengah skeptis. “Nggak bisa ya langsung sehat kalau cuma jalan kaki?”

Dia menghela napas, lalu mulai menjelaskan.

Jantung yang Lebih Sehat

“Pertama, jalan kaki bantu jantung lebih sehat. Tekanan darah bisa turun, kolesterol baik naik, kolesterol jahat turun. Kamu tahu, risiko penyakit jantung berkurang drastis kalau rutin jalan kaki,” katanya.

“Apa nggak harus olahraga yang lebih berat, kayak lari atau ke gym?” tanyaku, tetap ragu.

“Nggak usah muluk-muluk. Kata Mayo Clinic, jalan santai 30 menit aja cukup buat bantu kesehatan jantung kita. Kalau bisa rutin, efeknya jelas terasa,” jawabnya penuh keyakinan.

Aku mengangguk, mulai tergoda dengan kesederhanaannya.

Stres yang Lebih Terkendali

“Kedua, jalan kaki itu bikin pikiran lebih tenang,” lanjutnya.

“Hah? Masa iya? Nggak ngaruh, deh, kayaknya.”

“Kamu tahu nggak, jalan kaki bisa bikin otak kita melepas endorfin? Itu hormon yang bikin kita bahagia. Kalau kamu sering jalan kaki, tingkat stres bakal turun drastis,” katanya.

Aku menoleh padanya, mencoba mencerna. “Jadi kayak obat anti-stres?”

“Persis. Cuma ini gratis.”

Aku tertawa kecil, mulai merasa manfaat ini masuk akal.

Berat Badan yang Lebih Terkontrol

“Kalau berat badan, gimana? Masa jalan kaki aja cukup?” tanyaku.

“Cukup banget. Jalan kaki 30 menit bisa bakar sekitar 150 kalori. Kalau kamu rutin, seminggu itu lebih dari 1.000 kalori hilang.”

Aku menghitung cepat di kepala, dan angka itu memang terlihat masuk akal. Tapi aku tetap skeptis. “Tapi kalau habis jalan terus makan banyak, ya percuma juga, kan?”

“Ya, tetap harus sadar diri. Kalau habis jalan malah ngemil gorengan tiga piring, itu masalah lain,” jawabnya sambil tertawa.

Aku mengangguk, setengah menyalahkan kebiasaan ngemilku sendiri.

Tulang dan Sendi Lebih Kuat

Aku bertanya lagi, “Tapi, aku sering dengar, di usia 40-an, kita rawan kena nyeri sendi. Apa jalan kaki nggak bikin tambah sakit?”

“Justru kebalik. Jalan kaki bantu sendi lebih fleksibel dan mencegah osteoporosis. Tulang kita itu harus sering diajak bergerak, bukan didiamkan,” katanya.

“Kalau mulai nyeri gimana?” tanyaku, belum sepenuhnya yakin.

“Pelan-pelan aja dulu. Kalau rutin, tubuh kita bakal adaptasi.”

Otak Tetap Tajam

Lila melanjutkan, “Satu lagi yang nggak kalah penting: otak kita juga ikut sehat.”

“Maksudnya?”

“Jalan kaki itu meningkatkan aliran darah ke otak. Kalau rutin, risiko demensia atau pikun di usia tua jadi berkurang.”

Aku merenung sejenak, merasa hal ini terlalu bagus untuk diabaikan.

Mulai dengan Langkah Kecil

“Tapi gimana biar konsisten?” tanyaku akhirnya.

“Mulai dari waktu yang kamu suka. Pagi sebelum kerja, atau sore setelah makan siang. Nggak usah jauh-jauh, jalan di sekitar rumah juga cukup,” jawabnya.

Aku mengangguk, mulai merasa langkah kecil ini mungkin bisa aku lakukan.

“Kalau hari hujan?” aku mencoba mencari celah.

“Bisa jalan di dalam rumah. Yang penting, jangan berhenti bergerak,” katanya.

 ------

Aku pulang dari taman dengan pikiran yang lebih jernih. Langkah kecil seperti jalan kaki ternyata menyimpan manfaat besar, mulai dari jantung, mental, tulang, hingga otak.

Esok paginya, aku mencoba berjalan kaki 30 menit. Rasanya belum seberapa, tapi aku mulai mengerti apa yang Lila maksud. Langkah kecil ini mungkin memang sederhana, tapi aku yakin, efeknya perlahan akan terasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun