drap drap drap
"kau pikir kamu bisa lari?! tidak akan!"
Sosok perempuan membawa pisau berlumur darah mengincar perempuan berambut pirang. Perempuan itu berlari dengan menangis dan berteriak minta tolong. Tapi semua itu sia-sia...sosok perempuan itu berlari sangat cepat, dia bukanlah hantu tapi manusia! sosok perempuan itu menikam gadis tersebut seperti hewan buas yang menerkam mangsanya. Gadis tersebut mati mengenaskan dan di sembunyikan di sela-sela rak buku dan memberi pengawet mayat ke tubuh gadis tersebut lalu pergi.
sekolah sedang ramai dengan gosip anak terkenal yang menghilang secara misterius. banyak anak yang menebak-nebak bahwa itu perbuatan hantu yang di sekolah. yah...sekolah kita memang terkenal dengan prestasinya, tapi ada byanyak misteri yang belum terungkap di dalam nya.
"Liona~" aku terkejut tiba-tiba temanku menepuk bahuku.
"Olivia! Apa kabar?"
"baik...kenapa sih semua orang berbicara yang aneh-aneh?" kami berjalan ke kelas.
"mana aku tahu, Olivia...biasa, mereka ingin cari masalah dengan hantu di sini"
"hantu? ada hantu?" aku tertawa dengan ekspresinyaÂ
"apa? kenapa tertawa?"
"tidak...tidak ada apa-apa...just kidding ma'am"Â
"hah! kau ini"
Olivia menjitak kepalaku dan masuk kelas dengan kesal bersamaku. Aku menahan tawa saat Olivia bersungut-sungut saat pelajaran dan di tegur oleh guru. Ia melotot kepadaku dan hanya pasrah dengan keadaan. Hari dengan cepat berlalu dan sudah berganti dengan hari lain. begitu juga dengan minggu yang berganti dengan minggu yang lain. Anehnya kasus hilang nya anak tanpa sebab terus meningkat secara signifikan, bahkan sekarang polisi turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Saat itu juga Olivia pun sedikit agak aneh. Aneh? ya...dia sering marah dan suka melamun. Aku cemas dengan Olivia tetapi dia marah kepadaku saat aku ingin membawa Olivia menuju ruang medis. Beberapa hari kemudian aku dan Olivia menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas, dan itu atas keinginannya. Aku pun bingung tapi menyetujuinya. Tapi saat aku masuk ke dalam perpustakaan aku mencium seperti bau bangkai.
"Olivia...anda mencium seperti bangkai?"
"Hah? bangkai...apa?" Olivia menyingkirkan buku satu rak dan mengosongi ruang antara rak satu dengan lainnya.Â
"t-tidak apa-apa"
Aku mulai curiga dengan sifat yang berbeda dari Olivia tapi aku tetap fokus untuk mengerjakan tugasku di perpustakaan ini. Ini adalah satu-satunya perpustakaan yang kami miliki di sekolah ini. Desain koridor dan langit-langit indah dan buku tersusun sesuai dengan genre masing-masing.
"Olivia...kata guru sore ini polisi datang untuk menyelidiki ya?"
"benarkah?"
"Iya...akan ada banyak polisi untuk memulai menggeledah seisi sekolah ini"
"kalau begitu haruskah aku mempercepat prosesnya?" suara Olivia berubah secara menyeramkan.
"Proses apa?"
"Ayo ikut aku"Â
Olivia berdiri dan menuju rak lantai atas. Aku mengikutinya dengan rasa penasaran, tiba-tiba  Olivia berhenti dan melihat ke arahku dengan tatapan seperti hewan buas. Aku terkejut dan mundur beberapa langkah, Olivia tertawa sambil mengacungkan pisau yang berlumuran darah ke arahku. Mataku bergetar tidak percaya melihat teman ku sendiri seperti ini.
"Olivia...apakah kamu yang membunuh orang-orang?"
"Ya...memang kenapa? dan target selanjutnya adalah kau! Liona!"
Olivia mulai berlari mengincar ku dan melemparkan beberapa suntik bius agar tubuhku melemah tapi aku menghindar dan tetap berlari. Aku mulai untuk berbalik ke arahnya dan mendorongnya ke dinding lalu menjepitnya.
"kenapa anda melakukan semua ini, Olivia aku kira anda adalah temanku"
"Liona...anda tidak akan paham tentang hal ini!"
Olivia langsung menjepitku di lantai perpustakaan ini lalu membiusku dengan suntikannya. Aku berteriak parau saat Olivia menyuntikkan bius itu, seketika tubuhku tidak berdaya dan aku hampir tidak bisa berkata apa-apa. Olivia mengambil pisau nya lagi dan berbisik di telingaku.
"Liona...teman yang baik...saat nya untuk mengucapkan selamat tinggal"
"Olivia...ingat siapa kamu...anda salah satu murid yang terkenal di sekolah ini. Jika kamu berpikir untuk melenyapkan semua siswa yang populer hanya untuk kepopuleran mu itu salah, Olivia...kamu juga terkenal di sini"
"omong kosong kau Liona!"
Olivia akan menancapkan pisau itu di tubuhku. Tapi sebelum dia melakukan itu polisi datang menyergap Olivia lalu memborgolnya. Para guru dan beberapa medis mengecek tubuhku. Banyak siswa yang kepo tentang hal ini dan melihat kejadian tersebut. Olivia di ke kantor polisi dan polisi lainnya membawa mayat yang di beri pengawet oleh Olivia. Dia telah membunuh sekitar 20 orang dan itu guru dan murid di sini.
Aku sedih melihat Olivia yang di bawa ke kantor polisi dan akan di eksekusi mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H