"Ayo ikut aku"Â
Olivia berdiri dan menuju rak lantai atas. Aku mengikutinya dengan rasa penasaran, tiba-tiba  Olivia berhenti dan melihat ke arahku dengan tatapan seperti hewan buas. Aku terkejut dan mundur beberapa langkah, Olivia tertawa sambil mengacungkan pisau yang berlumuran darah ke arahku. Mataku bergetar tidak percaya melihat teman ku sendiri seperti ini.
"Olivia...apakah kamu yang membunuh orang-orang?"
"Ya...memang kenapa? dan target selanjutnya adalah kau! Liona!"
Olivia mulai berlari mengincar ku dan melemparkan beberapa suntik bius agar tubuhku melemah tapi aku menghindar dan tetap berlari. Aku mulai untuk berbalik ke arahnya dan mendorongnya ke dinding lalu menjepitnya.
"kenapa anda melakukan semua ini, Olivia aku kira anda adalah temanku"
"Liona...anda tidak akan paham tentang hal ini!"
Olivia langsung menjepitku di lantai perpustakaan ini lalu membiusku dengan suntikannya. Aku berteriak parau saat Olivia menyuntikkan bius itu, seketika tubuhku tidak berdaya dan aku hampir tidak bisa berkata apa-apa. Olivia mengambil pisau nya lagi dan berbisik di telingaku.
"Liona...teman yang baik...saat nya untuk mengucapkan selamat tinggal"
"Olivia...ingat siapa kamu...anda salah satu murid yang terkenal di sekolah ini. Jika kamu berpikir untuk melenyapkan semua siswa yang populer hanya untuk kepopuleran mu itu salah, Olivia...kamu juga terkenal di sini"
"omong kosong kau Liona!"