Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dunia di Balik Kenyataan (End)

18 Oktober 2023   20:31 Diperbarui: 18 Oktober 2023   20:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Welcome my guest, Princess Edelina."

Aku terkejut yang mendapati diri ku ada di suatu tempat yang indah. Jika aku ingat-ingat lagi ini merupakan perpustakaan tapi ukuran bangunannya lebih besar daripada biasanya dengan lantai seperti berlian dan langit-langit kaca yang langsung menghadap langit yang indah seperti surga. Tunggu sebentar...kenapa aku dipanggil putri?

"Hey! Kenapa anda menghiraukan saya?! Itu tidak sopan!" Seorang anak kecil berpakaian imut menarik lengan bajuku.

"A-ah maafkan saya, tapi kenapa anda memanggil saya putri?"

"Haha, itu hanya panggilan...lagi pula pelayan perpustakaan dewi Astral harus menyapa tamu dengan baik, kan?" Anak kecil itu mengedipkan matanya.

"Jika pelayan seorang dewi menyapa tamunya dengan baik mengapa anda tidak memberitahu nama anda?"

"!! Itu karena anda melamun!! huft yasudah namaku Tom, pelayan perpustakaan sentral dewi Astral."

"Dewi? Kalau dewi...Tunggu! ini di..."

"Ya! ini ada di kawasan kerajaan dewi Astral! Indah bukan?"

Saat Tom sedang mengoceh sambal menutup matanya aku sudah berkeliling melihat-lihat sekitar perpustakaan. Tom mengerang marah lalu menghampiriku sambal berseru marah lalu melanjutkan untuk menjelaskan bagian dari perpustakaan sentral ini. Beberapa menit kemudian Tom meninggalkan ku di sini, aku pun membaca di perpustakaan yang indah ini. Sebelum aku membaca beberapa buku di sini aku melihat sekeliling sebentar. Aku terkagum-kagum dengan pahatan yang terdapat di setiap dinding, langit-langit di lapisi oleh emas dan lampu-lampu dengan berlian dan mineral yang indah. Setelah berkeliling aku akhirnya membaca beberapa buku yang ada di rak ini salah satunya yaitu buku tentang sejarang perpustakaan sentral ini. Buku di setaip rak sudah di susun sesuai dengan genre dan golonganya masing-masing. Buku tersebut pula terdapat permata yang berbeda di setiap sampulnya.

Saat aku sedang membaca beberapa buku perpustakaan sentral bergetar hebat seperti gempa yang melanda kota ini, saat gempa terjadi Tom Kembali dengan gelisah.

"Edelina! Gawat!"

"Ada apa Tom?"

"Dewi...dewi Astral! Dia menghilang setelah bola suci dicuri!"

"Ya tuhan...bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan"

Saat kita sedang berbicara perpustakaan ini berubah menjadi perpustakaan yang di kuasai oleh kegelapan. Perlahan-lahan tubuhku dengan tubuh Tom berubah menjadi kecil dan terteleportasi ke bagian meja registrasi. Aku melihat di bagian ujung perpustakaan terdapat cahaya bagaikan surga.

"Cahaya apa itu Tom?"

"Itu adalah jiwa Dewi Astral...dan di sana pula terdapat musuh yang menguasai tempat ini"

"Tapi mengapa harus perpustakaan?"

"Anda pasti melihat sebuah cairan berwarna biru di dunia anda bukan? Saat itu jatuh anda akan berpindah ke sini untuk beberapa waktu dan orang yang ke sini tidak sembarangan. Karena ia terdapat bagian dari kekuatan Dewi Astral! Itu adalah anda Edelina, anda juga yang di incar oleh penjahat itu"

"Siapa penjahat itu?"

"Ia bernama Tarmazer, musuh kuat yang pernah di kurung oleh Dewi Astral tapi ia melarikan diri"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Kita harus ke atas sana dengan melenyapkan musuhku dan mengambil jiwa Dewi lalu letakkan di tubuh Dewi Astral. Tenang saja, jika anda ingin bertanya bagaimana dengan tubuhnya? Tubuh Dewi Astral bisa membeku dan tidak bisa di hencurkan oleh siapapun yang memiliki jiwanya...kalau sudah paham ayo kita berangkat."

Kami pun berangkat dan membasmi musuh. Kami memiliki tiga level di pertempuran ini. Musuh yang ada di level pertama sudah kami basmi semua dengan mudah. Kami memiliki tempat untuk beristirahat sejenak di antara level. Tom benar aku memiliki kekuatan yang ada di dalam tubuhku dan keluar Ketika aku sedang ada di Kawasan kerajaan Dewi Astral. Kekuatanku muncul saat Tom memukul kepalaku karena kesal aku tidak focus untuk mengeluarkan kekuatanku dan akhirnya aku focus untuk mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya.

"Tom...jadi apa sebenarnya kekuatanku?"

"Kekuatanmu adalah air dan penyembuh, kenapa? Karena sesuai dengan warna air yang kamu lihat sebelumnya"

"Baiklah"

Kami terus melenyapkan musuh hingga beberapa puluh menit kemudian. Kemudian kami masuk ke dalam level bos. Tom terkejut dan menangis melihat tubuh Dewi Astral yang membeku di gantung di sebuah tali dan dibawahnya ada portal yang mengerikan dan juga Tarmazer, musuh paling mengerikan yang ada di Kawasan kerajaan Dewi Astral.

"Akhirnya kalian datang juga"

Kami terkejut dan bersiap siaga untuk menyerang. Tarmazer tertawa sambal memegangi perutnya lalu menatap kami berdua dengan geli. Tarmarez memiliki seperti spiral yang kecil di balik anak rambut dahinya.

"Lihatlah kalian berdua...oh, oh...tenanglah aku hanya ingin berbicara"

"Kembalikan Dewi kami Tarmazer!" Tom berteriak kepada Tarmazer.

"Kau piker aku akan memberikan mu tanpa syarat? Itu tidak mungkin"

"Apa yang anda inginkan Tarmazer?!"

"Woah...tenanglah tamu dari luar...aku hanya ingin kekuatanmu"

"Tapi lepaskan jiwa Dewi Astral dan berikan aku tubuhnya juga!"

"Baiklah tamu dari luar, tapi berikanlah kekuatanmu dan letakkan di bola ini"

Tom melihatku dengan tidak percaya karena aku memberikan kekuatan yang di berikan Dewi Astral kepadaku hanya untuk musuh bebuyutan, Tarmazer. Aku mulai meletakkan dua kekuatanku di bola itu. Tarmazer tertawa penuh kemenangan dan mengambil bola yang terdapat kekuatanku di sana.

"Bagus tamu dari luar! Akhirnya aku memiliki kekuatan ini!" Tarmazer masih tertawa sambal mengangkat bola tersebut.

"Sekarang lepaskan Dewi Astral dan berikan jiwa nya!"

"HAHA! Aku tidak mau! Aku akan melemparnya ke penjara bawah kegelapan!"

"Kau berbohong!"

"Apa salahnya? Penjahat tidak akan menepati janji, kan?"

Tarmazer mulai melepaskan tali yang menggantung Dewi Astral di atas portal kegelapan. Aku terkejut saat Tom tiba-tiba melayang ke udara dengan semacam pemukul kasti dan menyerang Tarmazer. Tapi dengan mudah Tarmarez menepis Tom hanya dengan satu tangan nya.

"Hah! Mana mungkin kau mengalahkanku hanya dengan pemukul kasti itu! Tubuhku tahan akan segala apapun sekarang dan dengan" Aku berseru tertahan saat tubuh Tom terbanting ke dinding dan terkapar tidak berdaya. Tarmarez tertawa puas akan kemenangannya dan mulai memotong tali itu lagi, dengan cepat aku teringat saat aku pertama kali melihat sosok Tarmarez yang sebenarnya. Mungkin itu adalah kelemahannya! Aku pun menyerang tubuh Tarmarez terlebih dahulu. Mata Tarmarez melebar karena terkejut saat tahu kalau aku masih mempunyai kekuatan air tapi kali ini lebih kuat daripada biasanya.

"Bagaimana bisa?!"

Sebelum Tarmarez berbicara lagi aku meluncurkan serangan tombak airku dan menancapkannya ke dahi Tarmarez. Tarmarez kemudian melemah dan terjatuh, para pengikutnya satu per satu hilang bagaikan debu yang di tiup oleh angin, begitu juga dengan portal kegelapan yang mulai menyusut.

Dengan segera aku mengambil jiwa Dewi Astral dan memasukkannya ke tubuh Dewi yang sedang membeku. Perlahan aku menggunakan kekuatan penyembuh ku untuk menyembuhkan beberapa luka yang ada di tubuhnya. Dewi Astral pun perlahan bangun dan melihat kearah ku.

"K-kau adalah tamuku? Dimana Tom?"

"T-tom masih tidak sadarkan diri"

"Mana mungkin? Aku pelayan Dewi Astral yang kuat" melihat Tom yang tiba-tiba bangun Dewi Astral dan aku tertawa kecil.

"Apa?! Aku salah bicara?" Tom melihat kami dengan kesal.

"Tidak Tom...anda benar-benar pelayan terkuat ku"

"Sungguh?! Hah! Terimakasih" Tom berdiri sambal memeragakan sosok pahlawan hebat.

"Maaf aku menyela Dewi Astral...tapi apakah aku bisa Kembali? Mungkin orang tuaku khawatir"

"Tentu tamuku yang terhormat...aku akan mengirimmu Kembali"

Dewi Astral membuka sebuah portal dan Tom menyenggolku untuk masuk. Aku memelototi nya lalu masuk ke dalam portal. Aku pun Kembali ke duniaku tapi sialnya cairan yang aku lihat jatuh dan pecah. Kalian tahu bukan apa yang terjadi? Ya! Mengepelnya! Menyebalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun