Tarmazer mulai melepaskan tali yang menggantung Dewi Astral di atas portal kegelapan. Aku terkejut saat Tom tiba-tiba melayang ke udara dengan semacam pemukul kasti dan menyerang Tarmazer. Tapi dengan mudah Tarmarez menepis Tom hanya dengan satu tangan nya.
"Hah! Mana mungkin kau mengalahkanku hanya dengan pemukul kasti itu! Tubuhku tahan akan segala apapun sekarang dan dengan" Aku berseru tertahan saat tubuh Tom terbanting ke dinding dan terkapar tidak berdaya. Tarmarez tertawa puas akan kemenangannya dan mulai memotong tali itu lagi, dengan cepat aku teringat saat aku pertama kali melihat sosok Tarmarez yang sebenarnya. Mungkin itu adalah kelemahannya! Aku pun menyerang tubuh Tarmarez terlebih dahulu. Mata Tarmarez melebar karena terkejut saat tahu kalau aku masih mempunyai kekuatan air tapi kali ini lebih kuat daripada biasanya.
"Bagaimana bisa?!"
Sebelum Tarmarez berbicara lagi aku meluncurkan serangan tombak airku dan menancapkannya ke dahi Tarmarez. Tarmarez kemudian melemah dan terjatuh, para pengikutnya satu per satu hilang bagaikan debu yang di tiup oleh angin, begitu juga dengan portal kegelapan yang mulai menyusut.
Dengan segera aku mengambil jiwa Dewi Astral dan memasukkannya ke tubuh Dewi yang sedang membeku. Perlahan aku menggunakan kekuatan penyembuh ku untuk menyembuhkan beberapa luka yang ada di tubuhnya. Dewi Astral pun perlahan bangun dan melihat kearah ku.
"K-kau adalah tamuku? Dimana Tom?"
"T-tom masih tidak sadarkan diri"
"Mana mungkin? Aku pelayan Dewi Astral yang kuat" melihat Tom yang tiba-tiba bangun Dewi Astral dan aku tertawa kecil.
"Apa?! Aku salah bicara?" Tom melihat kami dengan kesal.
"Tidak Tom...anda benar-benar pelayan terkuat ku"
"Sungguh?! Hah! Terimakasih" Tom berdiri sambal memeragakan sosok pahlawan hebat.