Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dunia di Balik Kenyataan (End)

18 Oktober 2023   20:31 Diperbarui: 18 Oktober 2023   20:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Kita harus ke atas sana dengan melenyapkan musuhku dan mengambil jiwa Dewi lalu letakkan di tubuh Dewi Astral. Tenang saja, jika anda ingin bertanya bagaimana dengan tubuhnya? Tubuh Dewi Astral bisa membeku dan tidak bisa di hencurkan oleh siapapun yang memiliki jiwanya...kalau sudah paham ayo kita berangkat."

Kami pun berangkat dan membasmi musuh. Kami memiliki tiga level di pertempuran ini. Musuh yang ada di level pertama sudah kami basmi semua dengan mudah. Kami memiliki tempat untuk beristirahat sejenak di antara level. Tom benar aku memiliki kekuatan yang ada di dalam tubuhku dan keluar Ketika aku sedang ada di Kawasan kerajaan Dewi Astral. Kekuatanku muncul saat Tom memukul kepalaku karena kesal aku tidak focus untuk mengeluarkan kekuatanku dan akhirnya aku focus untuk mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya.

"Tom...jadi apa sebenarnya kekuatanku?"

"Kekuatanmu adalah air dan penyembuh, kenapa? Karena sesuai dengan warna air yang kamu lihat sebelumnya"

"Baiklah"

Kami terus melenyapkan musuh hingga beberapa puluh menit kemudian. Kemudian kami masuk ke dalam level bos. Tom terkejut dan menangis melihat tubuh Dewi Astral yang membeku di gantung di sebuah tali dan dibawahnya ada portal yang mengerikan dan juga Tarmazer, musuh paling mengerikan yang ada di Kawasan kerajaan Dewi Astral.

"Akhirnya kalian datang juga"

Kami terkejut dan bersiap siaga untuk menyerang. Tarmazer tertawa sambal memegangi perutnya lalu menatap kami berdua dengan geli. Tarmarez memiliki seperti spiral yang kecil di balik anak rambut dahinya.

"Lihatlah kalian berdua...oh, oh...tenanglah aku hanya ingin berbicara"

"Kembalikan Dewi kami Tarmazer!" Tom berteriak kepada Tarmazer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun