Walaupun bukan asli AREMA, tetapi beliau begitu mencintai kota Malang. Dan untuk mewujudkan kecintaannya pada kota bunga ini, beliaupun mengaplikasikannya diatas selembar kain. Seperti halnya motif batik malang kucecwara, batik buatan bapak Hanan juga tak kalah unik. Motifnya menggunakan ikon khas Malang, seperti tugu, singa, apel dan lainnya. Warnanya juga selalu ikuti tren dari tahun ke tahun. Tak heran,Produknya selalu laris diborong wisatawan yang berlibur ke Malang bahkan  sampai kemanca Negara. Seperti Jepang, Belanda, Denmark dan Kanada.  Bahkan Beberapa nama terkenalpun juga menjadi bintang Batik Celaket  Malang, antara lain: Irfan Bachdim (pemain sepakbola), Ayu Azhari (artis  top 90-an), Liza Elly Purnamasari (Putri Indonesia Lingkungan 2011),  Sandy Harun (Artis Senior), Kiki Puspa Ayu (Foto Model)mengagumi batik  celaket besutan bapak Hanan. Maklum, batik buatan pak Hanan cukup unik.  Motifnya menggunakan ikon khas Malang, seperti tugu, singa, apel dan  lainnya. Warnanya juga selalu mengikuti tren dari tahun ke tahun.
Selain menekuni bisnis batik dan menjadi pioner batik celaket, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur ini juga menjalankan usaha konveksi. Ia menggarap seragam SD, SMP, SMA, dan pakaian dinas Pemerintahan. Berbeda dengan usaha batik, konveksinya berada di Solo, Jawa Tengah. Dalam sehari, dia bisa menghasilkan ratusan seragam yang nantinya bakal dijual di sekitar Solo dan Malang.
Berkat kesabaran dan keuletannya, pengusaha batik tersebut meraih penghargaan SMESCO Inspiring Enterpreneurship Business Award (SIEBA) 2016. Penghargaan bergengsi tersebut diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di Jakarta pada 8 Desember 2016 yang lalu.
Penghargaan membanggakan tersebut diberikan kepada pria berdarah Banyuwangi ini karena dinilai telah berhasil menjadi penggerak ekonomi kreatif bagi masyarakat. Menurutnya, menjadi pengusaha tidak boleh terlalu menggantungkan pada pemerintah, masyarakat harus bisa mandiri dan tampil sebagai penggerak. Menurut pak Hanan “Bisnis tidak hanya soal ekonomi, tapi harus ada nilai pemberdayaan dan inspirasi bagi orang lain untuk turut berlomba menjadi pengusaha’’
UMKM diakui memiliki peran penting dan strategi. Bukan saja sebagai agen pertumbuhan, tetapi terkait penyerapan tenaga kerja serta pendistribusian barang dan jasa. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah terus mendorong perkembangan dan pertumbuhan UMKM melalui berbagai kebijakan dan pengawalan. Pada 2008, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Undang-Undang ini merupakan acuan pemberdayaan UMKM.
Â
Perkembangan industri kreatif tentunya tak luput dari dukungan industri logistik. Pun dengan pemerintah yang turut  mendukung pergerakan potensi e-commerce nasional. Apalagi di era digital saat ini, bisnis e-commerce menjadi hal yang tak bisa dibendung lagi.  Kementerian Koordinator Perekonomian, memperkirakan bisnis e-commerce Indonesia bakal meningkat 10 kali lipat pada 2020, dengan valuasi fantastis yakni diyakini menembus US$ 130 miliar atau setara Rp1.800 triliun.
Selain itu, dari aspek infrastruktur telekomunikasi, pemerintah melalui Kemenkominfo mendorong pembangunan broadband nasional melalui program percepatan 4G seluruh Indonesia, pembangunan Palapa Ring, pembangunan satelit multifungsi sehingga jaringan broadband dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Tentu ini akan menjadi arus data yang akan berfungsi menjadi pendukung arus logistik nasional.