Mohon tunggu...
Yasmi Adriansyah
Yasmi Adriansyah Mohon Tunggu... -

Panggil saja: Adrian.\r\n\r\nhttp://yasmiadriansyah.com/editor/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tetap Akan Pulang

16 April 2012   00:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

No worries, Ananta. We really appreciate this kind of ideas and enthusiasm. Certainly I look forward to seeing you tomorrow.”

Sekalipun sore tetap berselimut awan kelabu disertai rintik hujan yang makin menderas, ia keluar kantor dengan sumringah. Ia akan segera kembali ke Unilodge, asrama mahasiswa ANU dimana ia tinggal. Ia ingin segera menyiapkan proposal pembentukan LSM antikorupsi. Dengan bekal intelektual dan pengalaman organisasi yang ia miliki, ia hanya memerlukan 2-3 jam untuk menuntaskan proposal tersebut.

Namun Ananta juga merasa perlu untuk langsung mengabarkan Alexa, kekasihnya yang telah menemani hari-harinya dalam satu tahun terakhir. Alexa yang masih memerlukan satu tahun lagi untuk menyelesaikan studi Master-nya di bidang Contemporary Arts harus ia segera beritahu mengenai rencana masa depannya. Masa depan mereka, tepatnya.

Dalam guyuran hujan yang semakin deras, Ananta tak lama kemudian sudah tiba di kediaman Alexa di kawasan Braddon, sekitar pusat kota Canberra. Alexa masih tinggal dengan orangtuanya, dengan Ayah asal Australia dan Ibu dari Indonesia. Mengetahui Ananta datang dalam keadaan setengah basah kuyub, Alexa langsung menyiapkan minuman cokelat hangat. Gadis cantik berparas Indo tersebut memang terlihat sempurna bagi banyak orang. Cantik, cerdas dan memancarkan cahaya Asia jika dibandingkan dengan individualisme Australia. Mereka berdua kerap menjadi pembicaraan untuk topik pasangan yang didambakan para pencari cinta.

Setelah menenggak cokelat hangatnya, Ananta menceritakan kepada Alexa tentang hasil kunjungannya ke Centre for Governance. Awalnya, Alexa terlihat bersemangat. Namun ketika mengetahui maksud utama kekasihnya adalah kembali ke Indonesia untuk membentuk LSM antikorupsi, cahaya wajahnya langsung meredup.

“Berarti kamu tetap akan pulang? Kamu menolak tawaran dari Westfield?”

Ananta mengangguk pelan. Matanya menyorotkan permintaan yang amat sangat. Ia menginginkan Alexa mengikutinya, kelak setelah gadis itu menyelesaikan studi. Dalam bayangannya, ia bekerja penuh waktu di LSM, sementara Alexa bisa melakukan bisnis di bidang arts yang memang ia sukai.

“Aku sempat bicara dengan Mamah. Ia menyerahkan sepenuhnya kepadaku, apakah akan ke Indonesia untuk kelak menikahi kamu, atau tetap tinggal di Australia.” Alexa berbicara lirih. “Namun hatiku saat ini lebih memilih untuk tinggal di Australia. Bukan karena aku tidak mencintai kamu. Bukan pula karena aku tidak mencintai negeri yang separuh jiwanya ada dalam diriku. Melainkan karena aku ingin mengembangkan bidang arts yang aku sedang dalami. Aku merasa bidang tersebut akan lebih berkembang di sini.”

Suasana hening. Wajah bahagia Ananta yang dibawa dari UC langsung menguap. Alexa pun tampak ingin menangis. “Kalau kamu tetap pulang, aku khawatir hubungan kita tidak bisa dilanjutkan. Tujuan kita sudah tidak sejalan lagi.”

Serasa ada palu godam menghantam Ananta. Hatinya bagai terkoyak, antara impian membangun negeri dan hidup bersama kekasih yang sangat ia cintai. Dua impian yang ternyata tidak bisa disatukan. Dan waktu yang ia miliki terasa begitu genting. Ia harus segera memutuskan. Ia bahkan sudah berjanji untuk menyerahkan proposal ke UC pada esok hari.

Ananta berdiri dari duduknya. Antara rasa sedih mendalam dan keinginan kuat untuk berjuang bagi negerinya, ia lantang berucap. “Aku akan tetap pulang. Apapun situasinya, aku akan tetap pulang. Kalau kamu mau kelak hidup denganku, ikutlah denganku. Kalau tidak, berarti hubungan kita harus diakhiri!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun