Mohon tunggu...
Yasmi Adriansyah
Yasmi Adriansyah Mohon Tunggu... -

Panggil saja: Adrian.\r\n\r\nhttp://yasmiadriansyah.com/editor/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tetap Akan Pulang

16 April 2012   00:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Iwa melanjutkan, “Tapi gue yakin sekali passion atau semangat loe adalah pemberantasan korupsi. Loe pengen banget pulang ke Indonesia. Masalahnya, loe belum punya pegangan mau ngapain di sana nanti. Pulang hanya berbekal ijazah bukan jaminan loe bakal sukses, atau survive sekalipun.”

Suasana hening sejenak.

“Masalah loe mungkin akan mendapatkan secercah harapan kalau ada yang loe bisa bawa dari sini, tidak sekedar mengharapkan loe bakal dapat apa di tanah air. Ada satu peluang yang mungkin loe bisa garap. Di University of Canberra ada satu pusat kajian namanya Centre for Governance. Gue dengar mereka sangat terbuka dengan ide-ide penciptaan pemerintahan yang bersih dan kerap memberikan bantuan bagi para LSM negara berkembang yang berjuang di bidang itu. Saran gue, loe buat saja proposal pembentukan LSM di Indonesia yang fokus terhadap pemberantasan korupsi. Buat loe kan substansi hal-hal seperti itu mudah saja, seperti membalikkan telapak tangan. Nah, kalau proposal loe diterima, loe bisa pulang dengan tenang. Secara finansial relatif mendapat dukungan dari Centre tersebut. Dan secara passion, loe tetap bekerja di bidang yang loe sukai.”

Ananta terbelalak mendengar itu. “Gila, aku nggak kepikiran sampai ke sana. Padahal aku sempat beberapa kali bertandang ke Centre tersebut. Sebuah saran yang sangat brilian. Thanks Bro, you are a true friend.”

Ananta langsung melirik jam tangannya. Pukul 2.30. Berarti dia masih ada waktu untuk mengunjungi Centre for Governance, University of Canberra (UC). “Bro, aku langsung ke UC ya. Mumpung masih ada waktu. Aku ingin berkonsultasi dengan mereka dan menjajaki gagasan yang kamu sampaikan tadi.”

Sure. Hati-hati di jalan, kelihatannya sebentar lagi hujan.”

***

Ananta menginjak keras pedal rem Mitsubishi Lancer-nya. Setelah memacu mobil, dalam hitungan 15 menit ia sudah tiba di pelataran parkir University of Canberra yang terletak di Timur Laut ibu kota Australia tersebut. Dengan berlari kecil karena rintik hujan sesekali menerpa, ia memasuki kantor Centre for Governance.

Setelah menyampaikan maksud kedatangannya kepada seorang resepsionis, Ananta langsung berhadapan dengan pejabat yang menangani capacity building for corruption erradication. Ia pun bercerita panjang lebar mengenai gagasan pembentukan LSM pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia tidak mengalami hambatan berarti dalam ‘presentasi dadakan’ tersebut karena bidang itulah yang menjadi fokus perhatiannya selama ini. Selain itu, ia juga pernah memenangkan kompetisi public speaking di ANU. Berbicara secara personal maupun di hadapan publik bukanlah masalah bagi Ananta. Ia bahkan sangat menikmatinya.

Dua puluh menit kemudian, Ananta dan pejabat tersebut berjabat tangan. Wajah mereka merekahkan senyum. Ananta apalagi. Ia yang tadi siang sempat bermuram durja, kini berbalik 180 derajat. Ia tampak bahagia dan begitu bersemangat.

Thank you very much. I will come here to see you again tomorrow at 11am with the proposal. This evening I will complete it.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun