Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

indonesia dalam ancaman intoleransi, apa yang salah dengan pola pikir kita?

25 Desember 2024   15:14 Diperbarui: 25 Desember 2024   15:12 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: you tube Surabaya Mengaji

Memperkuat Dialog Antaragama

Dialog terbuka antaragama akan membantu mengurangi kesalahpahaman dan memperkuat hubungan antarumat beragama.

Belajar dari Teladan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad adalah contoh nyata toleransi. Beliau tidak hanya hidup berdampingan dengan orang-orang dari agama lain, tetapi juga menjalin hubungan baik dengan mereka. Ini membuktikan bahwa keberagaman bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk berbuat baik.

5. Kesimpulan: Membela Keberagaman sebagai Identitas Bangsa

Indonesia tidak akan pernah maju jika kita terus terjebak dalam pola pikir yang sempit dan intoleran. Keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman. Dengan kembali pada nilai-nilai dasar agama dan menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat menjaga harmoni sosial dan membangun masa depan yang lebih baik.

Saatnya kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita ingin menjadi bangsa yang tercerai-berai karena intoleransi, atau bangsa yang maju karena menghormati keberagaman? Pilihan ada di tangan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun