Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi dan saya ingin memberikan opini, pendapat atau bisa juga pengalaman hidup saya kepada anda.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Inilah Alasan Kenapa Banyak Anak Tidak Betah Tinggal Bersama Orang Tua

9 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Tua yang Lebih Terbuka: Sebuah Contoh Positif

Namun, tidak semua orang tua di Indonesia memiliki pola pikir yang kaku seperti ini. Banyak orang tua yang sudah memahami pentingnya memberi kebebasan pada anak untuk menentukan jalan hidup mereka. Orang tua yang mendukung minat anak, seperti membiarkan anak memilih karier atau hobi sesuai dengan keinginan mereka, memberikan contoh yang baik bagaimana hubungan antara orang tua dan anak bisa lebih sehat.

Contoh seperti ini lebih sering ditemukan di kota-kota besar, tetapi juga tidak sedikit orang tua di desa yang mulai memberi ruang lebih bagi anak untuk berkembang. Mereka memahami bahwa anak perlu menemukan jati diri dan belajar mandiri. Meskipun demikian, masih banyak orang tua di berbagai daerah yang tetap berpegang teguh pada pola asuh lama, di mana anak dipaksa untuk mengikuti rencana yang dianggap "terbaik" oleh orang tua.

Pendidikan yang Tidak Relevan: Beban Tambahan bagi Anak

Selain masalah komunikasi dengan orang tua, pendidikan di sekolah yang tidak relevan dengan dunia kerja juga menjadi faktor lain yang memperburuk situasi. Sekolah masih berfokus pada nilai akademik dan mengabaikan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia nyata. Hal ini sering tidak dipahami oleh orang tua, yang masih menganggap bahwa ijazah adalah segalanya.

Namun, dunia kerja saat ini menuntut lebih dari sekadar nilai akademik. Anak-anak membutuhkan keterampilan praktis seperti komunikasi yang baik, pemecahan masalah, dan adaptasi yang sering kali tidak diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, orang tua harus menyadari bahwa pendidikan formal saja tidak cukup untuk mempersiapkan anak menghadapi tantangan di masa depan.

Kesimpulan

Anak-anak yang tidak betah di rumah sering kali merasa terjebak dalam pola komunikasi yang kaku, nasihat berlebihan, dan kritik tanpa henti dari orang tua. Selain itu, doktrin yang mengharuskan anak patuh tanpa boleh membantah menambah tekanan pada anak, yang akhirnya membuat mereka kehilangan kebebasan untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri.

Namun, ada juga contoh orang tua yang sudah lebih terbuka dan memahami pentingnya memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih karier dan mengejar minat mereka. Orang tua seperti ini lebih paham akan tantangan zaman sekarang dan memberikan dukungan yang relevan. Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak harus dibangun atas dasar saling memahami dan menghargai. Orang tua perlu mengubah cara berkomunikasi agar anak-anak merasa lebih dihargai dan mampu berkembang tanpa rasa takut atau tertekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun