Mohon tunggu...
Robert Hubby
Robert Hubby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menikmati interaksi dengan semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Pendidikan Berupa Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

3 Juli 2022   13:26 Diperbarui: 3 Juli 2022   13:32 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk paham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.

Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu; epistemologi atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan, ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan. 

Aspek Ontologi

Pengertian Ontologi

Secara etimologi kata ontologi berasal dari dua kata yaitu onto yang bermakna atas dan logie yang bermakna ilmu. Secara terminologi ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tata dan struktur realitas dalam artian seluas mungkin dengan menggunakan kaegori seperti: ada atau menjadi, aktualitas atau potensialitas, nyata atau penampakan, eensi atau eksistensi, kesempurnaan, ruang dan waktu, perubahan, dan sebagainya.

Jadi ontologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang ilmu tersebut secara mendalam. Dalam pendidikan pentingnya mempelajari ontology agar tidak terjebak dalam masalah praktis sehingga penilaian dapat dilakukan lebih mendalam karena ontology sendiri digunakan untuk membedakan apa yang tampak dengan apa yang nyata.

Ontologi dalam Filsafat Pendidikan

Secara ontologis objek materi yang dipelajari di dalam pluralitas ilmu pengetahuan bersifat monoistik pada tingkat yang paling abstrak. Kesatuan ilmu pengetahuan akan semakin jelas bila di tinjau  dari sumber asal seluruh perbedaan objek materi itu. Secara sistematis masing-masing saling bergantung antar satu sama lain. 

Objek forma dibutuhkan dalam menelaah suatu ilmu. Objek forma sendiri merupakan lapangan studi. Berdasarkan objek forma, ilmu pengetahuan cendrung di kembangkan menjadi jamak dari objek materi. 

Abstrak fungsional pluralitas ilmu pengetahuan tidak tampak karena bentuknya yang masih berupa filsafat. Kemudian pada tingkatan teoritis potensional, pluralitas ilmu mulai tampak namun masih berada dalam suatu kesatuan. Pada tingkat konkret fungsional pluralitas ilmu mendapatkan legalitas akademik karena memberikan kontribusi secara praktis untuk perkembangan kehidupan manusia

Dalam ilmu filsafat ontologi merupakan inti dari keilmuan itu sendiri. Menurut Prof. Dr Abuddin Nata sumber dari ilmu pengetahuan dalam bukunya Islam dan Ilmu pengetahuan adalah

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun