Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Organisasi Ambidextrous: Seni Menyeimbangkan Eksplorasi dan Eksploitasi

5 Januari 2025   10:01 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bing.com/images/create/

Coba deh bayangkan Netflix. Awalnya mereka adalah perusahaan penyewaan DVD, fokus pada eksploitasi bisnis model itu. Tapi mereka sadar tren streaming makin naik. Dengan pendekatan eksplorasi, mereka mengembangkan platform digital dan sekarang sukses jadi raksasa hiburan global. Kalau mereka nggak ambidextrous? Mungkin udah jadi kenangan kayak toko kaset zaman dulu.

Sebaliknya, organisasi yang cuma sibuk eksplorasi tanpa menjaga roda bisnisnya tetap berputar bisa kehabisan napas di tengah jalan. Jadi, ambidextrous itu kayak resep rahasia buat bertahan dan berkembang di dunia yang terus berubah.

Saatnya Jadi Ambidextrous!

Nah, Sobat, apakah organisasi kalian sudah ambidextrous? Kalau belum, nggak usah panik. Perjalanan jadi ambidextrous itu memang butuh waktu, strategi, dan komitmen. Mulailah dengan langkah kecil: identifikasi apakah kalian sudah seimbang dalam eksplorasi dan eksploitasi. Kemudian, buatlah sistem yang memungkinkan keduanya berjalan berdampingan tanpa saling mengganggu.

Ingat, seperti kata Tushman & O'Reilly (1996), tantangan terbesar adalah memastikan organisasi bisa berubah sesuai kebutuhan tanpa kehilangan stabilitasnya. Dengan menjadi ambidextrous, organisasi kalian bukan cuma bertahan, tapi juga menjadi inovator di industrinya.

Jadi, yuk mulai sekarang kita belajar jadi ambidextrous---karena siapa tahu, di masa depan, Sobat adalah pemimpin organisasi yang bikin perubahan besar di dunia.

Selamat mencoba, Sobat! Semoga artikel ini bikin kalian makin semangat buat eksplorasi masa depan sambil tetap menikmati hasil kerja keras hari ini. Cheers!

Referensi:

  1. Tushman, M. L., & O'Reilly III, C. A. (1996). Ambidextrous organizations: Managing evolutionary and revolutionary change. California Management Review, 38(4), 8--29.
  2. He, Z. L., & Wong, P. K. (2004). Exploration vs. exploitation: An empirical test of the ambidexterity hypothesis. Organization Science, 15(4), 481--494.
  3. Lubatkin, M. H., Simsek, Z., Ling, Y., & Veiga, J. F. (2006). Ambidexterity and performance in small-to medium-sized firms: The pivotal role of top management team behavioral integration. Journal of Management, 32(5), 646--672.
  4. Levinthal, D. A., & March, J. G. (1993). The myopia of learning. Strategic Management Journal, 14(S2), 95--112.
  5. March, J. G. (1991). Exploration and exploitation in organizational learning. Organization Science, 2(1), 71--87.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun