Sebelum kalian semangat banget buat jadi organisasi ambidextrous, kita harus jujur dulu: ini nggak gampang, Sobat. Sama kayak belajar gitar pake dua tangan, awalnya bakal bikin pusing.
Konflik Internal
Eksplorasi dan eksploitasi itu ibarat dua orang sahabat yang sering banget berantem. Tim eksplorasi pengen eksperimen ini-itu, tapi tim eksploitasi bilang, "Halo, duit kita buat apa kalau nggak fokus ke produk yang laku sekarang?" Kalau konflik ini nggak diatur, ya alamat bubar. Seperti yang dijelasin March (1991), alokasi sumber daya antara eksplorasi dan eksploitasi sering kali jadi sumber drama organisasi.Biaya yang Mahal
Menyeimbangkan dua prioritas ini juga butuh sumber daya besar. Misalnya, kalian butuh tim khusus buat inovasi sekaligus menjaga tim lain tetap produktif di jalurnya. Ini kayak mau pelihara kucing Persia dan Husky barengan; dua-duanya butuh perhatian dan makanan mahal!-
Risiko Myopia
Levinthal & March (1993) mengingatkan kita tentang bahaya rabun jauh organisasi. Kalau kebanyakan eksploitasi, perusahaan jadi ketinggalan zaman. Sebaliknya, kalau eksplorasi kebanyakan, bisa-bisa habis duit buat inovasi yang nggak ada ujungnya. Kuncinya? Jangan lupa pakai kacamata strategis yang jernih.
Studi Kasus Ambidextrous Organization
Nah, biar makin relatable, yuk lihat contoh dunia nyata. Siapa yang nggak kenal Google? Perusahaan ini kayak raja ambidextrous. Di satu sisi, mereka punya tim yang fokus mengembangkan produk baru kayak Google X (eksplorasi). Di sisi lain, mereka tetap ngerawat "mesin uang" kayak Google Ads (eksploitasi).
Tapi tunggu dulu, bukan cuma perusahaan teknologi yang bisa jadi ambidextrous. He & Wong (2004) menemukan, di sektor manufaktur pun konsep ini bisa diterapkan. Misalnya, perusahaan elektronik yang terus mengembangkan teknologi baru sambil tetap menjaga produksi perangkat lama yang masih laku di pasar.
Tips Jadi Ambidextrous ala Kekinian
Buat kalian yang lagi bangun startup atau pegang kendali bisnis, berikut tips jadi ambidextrous dengan gaya milenial:
Teknologi adalah Teman
Gunakan teknologi untuk mempermudah keseimbangan eksplorasi dan eksploitasi. Misalnya, pakai software manajemen proyek buat memastikan inovasi jalan terus tanpa ganggu operasional. Inovasi zaman sekarang tuh udah ada banyak alat bantu, jangan malu buat manfaatin!Ciptakan Budaya Hybrid
Ajari tim kalian buat jadi fleksibel. Misalnya, seorang karyawan bisa ikut proyek eksplorasi di pagi hari dan kembali ke tugas rutinnya di sore hari. Multitasking kayak gini bikin semua tim jadi lebih adaptif.Investasi pada Manajemen Puncak
Lubatkin dkk. (2006) bilang, manajemen yang terintegrasi adalah kunci ambidexterity. Pastikan pemimpin di organisasi kalian bisa menjadi penghubung antara visi inovatif dan tujuan operasional. Bayangin pemimpin kayak dirigen orkestra, mereka harus bikin semua instrumen jalan bareng tanpa bikin fals.
Kenapa Ambidextrous Itu Penting di Era Sekarang?
Di era sekarang yang serba cepat, organisasi ambidextrous bukan cuma keinginan, tapi kebutuhan. Lihat saja dinamika pasar yang kayak roller coaster: satu saat ada teknologi baru, saat lain ada pandemi global. Kalau organisasi cuma fokus di satu sisi---eksplorasi atau eksploitasi---risikonya besar banget.