Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Pemodelan 4.0: Revolusi Digital dalam Pemahaman Konsep

4 November 2023   14:50 Diperbarui: 4 November 2023   14:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/yr3z2yzz

Di era digital yang semakin canggih, konsep pemodelan telah menempuh perjalanan evolusi yang signifikan. Dalam sebuah artikel berjudul "MODELLING 4.0," yang ditulis oleh Araz Mohammad Jabbari dan Michael Rosemann pada tahun 2022, kita diperkenalkan kepada gagasan Pemodelan 4.0. Artikel ini mengusulkan pendekatan revolusioner untuk pemodelan konseptual di dunia digital, memanfaatkan prinsip-prinsip Industri 4.0 dan menghadirkan cara yang canggih dan dinamis untuk merancang lingkungan digital yang terus berubah.

Pemahaman Konsep dalam Dunia Digital

Konsep pemodelan yang telah ada selama bertahun-tahun telah memberikan representasi statis dari dunia nyata. Namun, di era digital yang serba cepat, lingkungan terus berubah, dan model konseptual tradisional gagal untuk mengikuti perubahan tersebut. Kini, konsep pemodelan berubah. Artikel "MODELLING 4.0" menggagas Pemodelan 4.0 sebagai konsep yang memungkinkan adaptasi model konseptual dengan perubahan lingkungan digital.

Prinsip-Prinsip Desain Pemodelan 4.0

Untuk memahami Pemodelan 4.0, mari kita telaah prinsip-prinsip desain yang menjadi dasarnya:

  1. Modularitas: Dalam Pemodelan 4.0, model konseptual dirancang dengan komponen modular. Ini memungkinkan model untuk dengan mudah dimodifikasi dan diperbarui untuk mengikuti perubahan digital yang cepat.

  2. Interoperabilitas: Model konseptual harus dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan sistem dan teknologi lain. Ini memfasilitasi pertukaran data dan kolaborasi yang mulus.

  3. Kemampuan Real-Time: Model konseptual harus mampu menangkap dan menganalisis data real-time, memungkinkan representasi yang dinamis dan terkini dari dunia digital.

  4. Virtualisasi: Model konseptual harus mampu membuat representasi virtual dari fenomena fisik dan sosial, memungkinkan simulasi dan eksperimen di lingkungan digital.

  5. Desentralisasi: Model konseptual harus dirancang untuk mendistribusikan pengambilan keputusan dan kontrol di berbagai entitas, menciptakan otonomi dan fleksibilitas dalam sistem digital.

  6. Orientasi Layanan: Model konseptual harus dirancang sebagai arsitektur berorientasi layanan, menyediakan komponen yang dapat digunakan kembali dan dapat diskalakan yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan oleh pemangku kepentingan yang berbeda.

Interoperabilitas: Mengintegrasikan Dunia Digital

Interoperabilitas adalah salah satu aspek kunci dalam Pemodelan 4.0. Dalam konteks ini, interoperabilitas merujuk pada kemampuan model konseptual untuk digabungkan, diintegrasikan, dan berkomunikasi satu sama lain. Artikel ini mengusulkan dua mekanisme, yaitu model yang konsisten dan dapat diperluas, untuk mencapai interoperabilitas dalam Pemodelan 4.0.

Model yang konsisten memastikan bahwa setiap variasi atau pembaruan dalam satu model secara otomatis diterapkan ke model lain, menjaga konsistensi di berbagai aspek sistem. Model yang dapat diperluas memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi yang sesuai di beberapa model dan mengintegrasikan perspektif yang berbeda. Dengan mekanisme ini, Pemodelan 4.0 memfasilitasi navigasi yang mulus melalui serangkaian model dan kemampuan untuk mencari informasi tambahan, yang mendukung interoperabilitas.

Virtualisasi: Mendigitalkan Dunia Nyata

Virtualisasi adalah elemen penting dalam pemodelan digital. Dalam Pemodelan 4.0, virtualisasi mengacu pada penggunaan model digital dan augmented untuk mensimulasikan perilaku sistem, menganalisis proses fisik, dan mengidentifikasi perubahan real-time. Model digital memungkinkan representasi perspektif dan perilaku baru yang sebelumnya tidak mungkin.

Model digital memungkinkan validasi sistem, desain, dan konfigurasi yang efektif. Dalam hal ini, augmented modeling memungkinkan interaksi cerdas antara manusia dan mesin, di mana kecerdasan buatan (AI) membantu dalam pemodelan dan memberikan pengalaman baru dalam analisis.

Model yang diperbesar digunakan untuk mewakili berbagai parameter sistem atau gangguan yang mempengaruhi sistem. Virtualisasi dan pemodelan tambahan dalam Pemodelan 4.0 memungkinkan representasi dan analisis lingkungan digital, memberikan wawasan dan mendukung pengambilan keputusan dalam sistem yang kompleks.

Desentralisasi: Mewujudkan Kemandirian

Dalam konteks Pemodelan 4.0, desentralisasi merujuk pada pendekatan bottom-up untuk pemodelan. Model-model terdesentralisasi adalah model-model otonom yang dirancang oleh mesin dan untuk mesin. Mereka menggambarkan serangkaian tugas yang dapat didefinisikan dan dijaga oleh individu, menciptakan proses kohesif dalam organisasi.

Dalam hal ini, desentralisasi juga melibatkan penggunaan model yang dikategorikan untuk mengidentifikasi model yang berlaku untuk konteks tertentu. Model yang dikategorikan dirancang dengan lapisan konteks yang menghubungkan informasi kontekstual yang relevan, memungkinkan pemeliharaan model terdesentralisasi dengan redundansi minimum.

Desentralisasi dalam Pemodelan 4.0 sejalan dengan prinsip-prinsip Industri 4.0, yang menekankan sistem dan proses produksi terdistribusi dengan kemampuan otonom lokal dan kemampuan beradaptasi.

Kemampuan Real-Time: Respons Cepat terhadap Perubahan

Kemampuan real-time dalam Pemodelan 4.0 adalah tentang menggambarkan keadaan real-time domain dan memungkinkan pengguna untuk memprediksi perilaku sistem atau mengidentifikasi keadaan sistem di masa depan.

Model latensi nol adalah salah satu mekanisme dalam Pemodelan 4.0 yang menghilangkan penundaan antara perubahan dunia nyata dan representasinya dalam model. Hal ini memungkinkan respons atau adaptasi segera dalam konstruksi terkait.

Model latensi nol memastikan bahwa informasi yang relevan tercermin secepat mungkin untuk memfasilitasi tindakan real-time dalam menanggapi perubahan yang terjadi.

Model prediktif adalah mekanisme lain dalam Pemodelan 4.0 yang mewakili aspek masa depan dari suatu domain dengan membangun sinyal lemah dan tren yang muncul. Model prediktif memungkinkan pengambilan keputusan proaktif berdasarkan persyaratan dan perubahan yang muncul.

Dengan kemampuan real-time yang terintegrasi melalui latensi nol dan model prediktif, Pemodelan 4.0 memungkinkan respons langsung terhadap perubahan di dunia nyata dan kemampuan untuk mengantisipasi keadaan sistem di masa depan.

Orientasi Layanan: Melayani Kebutuhan Pengguna

Orientasi layanan dalam Pemodelan 4.0 berfokus pada prinsip merancang model yang dipersonalisasi dan terjangkau yang memenuhi kebutuhan spesifik pengguna individu. Model yang dipersonalisasi memungkinkan pengguna untuk menambahkan konstruksi yang bermakna ke model, menangani skenario spesifik dan preferensi pribadi.

Orientasi layanan juga mencakup pentingnya membuat model dapat diakses oleh individu penyandang cacat, memungkinkan konversi model asli menjadi berbagai jenis presentasi yang dapat mereka gunakan dan pahami.

Model yang terjangkau adalah aspek lain dari orientasi layanan yang bertujuan untuk mengatasi biaya tinggi yang terkait dengan pendekatan pemodelan konseptual konvensional. Ini dicapai dengan memanfaatkan teknik baru seperti penambangan proses, yang menganalisis, menemukan, dan memodelkan proses bisnis, menggantikan tenaga kerja pemodelan manual dan membuat pemodelan lebih terjangkau.

Modularitas: Adaptasi dalam Era Digital

Modularitas dalam Pemodelan 4.0 memungkinkan sistem untuk menangani ketidakpastian dan perubahan cepat, memberikan kemampuan beradaptasi dan skalabilitas. Model modular dapat beradaptasi dan bereaksi terhadap perubahan tanpa meninggalkan desain awal.

Model yang kuat adalah salah satu mekanisme Pemodelan 4.0 yang tidak berubah dengan perubahan di dunia nyata. Ini memberikan informasi yang benar dan relevan dalam berbagai kondisi. Model Agile adalah mekanisme lain dari Pemodelan 4.0 yang mengadaptasi dan memperbarui konstruksi dan perilaku mereka dalam menanggapi perubahan yang tidak terduga. Hal ini mendukung pengembangan sistem yang cepat dan responsif.

Modularitas dalam Pemodelan 4.0 adalah tentang kemampuan model untuk menjadi kuat dan gesit, memungkinkan tanggapan yang efektif terhadap perubahan persyaratan yang tidak dapat diprediksi dan mengatasi perubahan yang muncul. Model Agile dalam Pemodelan 4.0 mewakili interaksi waktu nyata antara fisik dan dunia maya.

Kontribusi Berharga Pemodelan 4.0

Pemodelan 4.0 adalah konsep yang revolusioner dan penting dalam pemodelan konseptual di era digital. Artikel "MODELLING 4.0" bertujuan untuk mengusulkan Pemodelan 4.0 sebagai konseptualisasi baru yang terinspirasi oleh konsep Industri 4.0. Pertanyaan penelitian yang dibahas adalah tentang prinsip dan mekanisme baru model konseptual di dunia digital.

Artikel ini mengidentifikasi dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip desain yang relevan untuk model konseptual di dunia digital. Prinsip dan mekanisme yang terkait dengan orientasi layanan, modularitas, dan model yang dikategorikan menjadi fokus utama.

Artikel ini menekankan bahwa generasi model konseptual berikutnya harus melampaui representasi karakteristik yang telah ditentukan dari dunia fisik dan memungkinkan adaptasi dan interaksi yang sedang berlangsung dengan pengguna, pengembang, dan konteksnya. Ini juga menyoroti potensi teknologi yang muncul dan teknik komputasi untuk meningkatkan kemampuan model konseptual dan mengatasi keterbatasan model generik dan non-pribadi.

Pemodelan 4.0: Masa Depan Pemodelan Konseptual

Makalah "MODELLING 4.0" mengusulkan pandangan baru dalam dunia pemodelan digital. Era Pemodelan 4.0 membawa konsep pemodelan konseptual ke tingkat yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan dunia digital yang terus berubah. Dengan enam prinsip desain dan dua belas mekanisme model konseptual, Pemodelan 4.0 mengubah cara kita memahami, mendesain, dan berinteraksi dengan lingkungan digital.

Makalah ini memberikan pandangan yang jelas dan komprehensif tentang pentingnya Pemodelan 4.0 dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam pemodelan konseptual di dunia digital. Pemodelan 4.0 bukan sekadar konsep; ini adalah perubahan paradigma yang akan membentuk masa depan pemodelan konseptual.

Sebagai pandangan keseluruhan, "MODELLING 4.0" adalah kontribusi berharga dalam pemahaman bagaimana pemodelan konseptual akan menghadapi tantangan di era digital yang terus berubah. Ini adalah pandangan masa depan yang memungkinkan kita untuk memahami dan merancang dunia digital dengan cara yang lebih baik dan lebih adaptif. Dengan prinsip-prinsip Pemodelan 4.0 sebagai panduan, kita dapat merespons dengan cepat dan cerdas terhadap perubahan dalam lingkungan digital yang dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun