Orientasi Layanan: Model konseptual harus dirancang sebagai arsitektur berorientasi layanan, menyediakan komponen yang dapat digunakan kembali dan dapat diskalakan yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan oleh pemangku kepentingan yang berbeda.
Interoperabilitas: Mengintegrasikan Dunia Digital
Interoperabilitas adalah salah satu aspek kunci dalam Pemodelan 4.0. Dalam konteks ini, interoperabilitas merujuk pada kemampuan model konseptual untuk digabungkan, diintegrasikan, dan berkomunikasi satu sama lain. Artikel ini mengusulkan dua mekanisme, yaitu model yang konsisten dan dapat diperluas, untuk mencapai interoperabilitas dalam Pemodelan 4.0.
Model yang konsisten memastikan bahwa setiap variasi atau pembaruan dalam satu model secara otomatis diterapkan ke model lain, menjaga konsistensi di berbagai aspek sistem. Model yang dapat diperluas memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi yang sesuai di beberapa model dan mengintegrasikan perspektif yang berbeda. Dengan mekanisme ini, Pemodelan 4.0 memfasilitasi navigasi yang mulus melalui serangkaian model dan kemampuan untuk mencari informasi tambahan, yang mendukung interoperabilitas.
Virtualisasi: Mendigitalkan Dunia Nyata
Virtualisasi adalah elemen penting dalam pemodelan digital. Dalam Pemodelan 4.0, virtualisasi mengacu pada penggunaan model digital dan augmented untuk mensimulasikan perilaku sistem, menganalisis proses fisik, dan mengidentifikasi perubahan real-time. Model digital memungkinkan representasi perspektif dan perilaku baru yang sebelumnya tidak mungkin.
Model digital memungkinkan validasi sistem, desain, dan konfigurasi yang efektif. Dalam hal ini, augmented modeling memungkinkan interaksi cerdas antara manusia dan mesin, di mana kecerdasan buatan (AI) membantu dalam pemodelan dan memberikan pengalaman baru dalam analisis.
Model yang diperbesar digunakan untuk mewakili berbagai parameter sistem atau gangguan yang mempengaruhi sistem. Virtualisasi dan pemodelan tambahan dalam Pemodelan 4.0 memungkinkan representasi dan analisis lingkungan digital, memberikan wawasan dan mendukung pengambilan keputusan dalam sistem yang kompleks.
Desentralisasi: Mewujudkan Kemandirian
Dalam konteks Pemodelan 4.0, desentralisasi merujuk pada pendekatan bottom-up untuk pemodelan. Model-model terdesentralisasi adalah model-model otonom yang dirancang oleh mesin dan untuk mesin. Mereka menggambarkan serangkaian tugas yang dapat didefinisikan dan dijaga oleh individu, menciptakan proses kohesif dalam organisasi.
Dalam hal ini, desentralisasi juga melibatkan penggunaan model yang dikategorikan untuk mengidentifikasi model yang berlaku untuk konteks tertentu. Model yang dikategorikan dirancang dengan lapisan konteks yang menghubungkan informasi kontekstual yang relevan, memungkinkan pemeliharaan model terdesentralisasi dengan redundansi minimum.