Desentralisasi dalam Pemodelan 4.0 sejalan dengan prinsip-prinsip Industri 4.0, yang menekankan sistem dan proses produksi terdistribusi dengan kemampuan otonom lokal dan kemampuan beradaptasi.
Kemampuan Real-Time: Respons Cepat terhadap Perubahan
Kemampuan real-time dalam Pemodelan 4.0 adalah tentang menggambarkan keadaan real-time domain dan memungkinkan pengguna untuk memprediksi perilaku sistem atau mengidentifikasi keadaan sistem di masa depan.
Model latensi nol adalah salah satu mekanisme dalam Pemodelan 4.0 yang menghilangkan penundaan antara perubahan dunia nyata dan representasinya dalam model. Hal ini memungkinkan respons atau adaptasi segera dalam konstruksi terkait.
Model latensi nol memastikan bahwa informasi yang relevan tercermin secepat mungkin untuk memfasilitasi tindakan real-time dalam menanggapi perubahan yang terjadi.
Model prediktif adalah mekanisme lain dalam Pemodelan 4.0 yang mewakili aspek masa depan dari suatu domain dengan membangun sinyal lemah dan tren yang muncul. Model prediktif memungkinkan pengambilan keputusan proaktif berdasarkan persyaratan dan perubahan yang muncul.
Dengan kemampuan real-time yang terintegrasi melalui latensi nol dan model prediktif, Pemodelan 4.0 memungkinkan respons langsung terhadap perubahan di dunia nyata dan kemampuan untuk mengantisipasi keadaan sistem di masa depan.
Orientasi Layanan: Melayani Kebutuhan Pengguna
Orientasi layanan dalam Pemodelan 4.0 berfokus pada prinsip merancang model yang dipersonalisasi dan terjangkau yang memenuhi kebutuhan spesifik pengguna individu. Model yang dipersonalisasi memungkinkan pengguna untuk menambahkan konstruksi yang bermakna ke model, menangani skenario spesifik dan preferensi pribadi.
Orientasi layanan juga mencakup pentingnya membuat model dapat diakses oleh individu penyandang cacat, memungkinkan konversi model asli menjadi berbagai jenis presentasi yang dapat mereka gunakan dan pahami.
Model yang terjangkau adalah aspek lain dari orientasi layanan yang bertujuan untuk mengatasi biaya tinggi yang terkait dengan pendekatan pemodelan konseptual konvensional. Ini dicapai dengan memanfaatkan teknik baru seperti penambangan proses, yang menganalisis, menemukan, dan memodelkan proses bisnis, menggantikan tenaga kerja pemodelan manual dan membuat pemodelan lebih terjangkau.