Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Pemodelan 4.0: Revolusi Digital dalam Pemahaman Konsep

4 November 2023   14:50 Diperbarui: 4 November 2023   14:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/yr3z2yzz

Orientasi Layanan: Model konseptual harus dirancang sebagai arsitektur berorientasi layanan, menyediakan komponen yang dapat digunakan kembali dan dapat diskalakan yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan oleh pemangku kepentingan yang berbeda.

Interoperabilitas: Mengintegrasikan Dunia Digital

Interoperabilitas adalah salah satu aspek kunci dalam Pemodelan 4.0. Dalam konteks ini, interoperabilitas merujuk pada kemampuan model konseptual untuk digabungkan, diintegrasikan, dan berkomunikasi satu sama lain. Artikel ini mengusulkan dua mekanisme, yaitu model yang konsisten dan dapat diperluas, untuk mencapai interoperabilitas dalam Pemodelan 4.0.

Model yang konsisten memastikan bahwa setiap variasi atau pembaruan dalam satu model secara otomatis diterapkan ke model lain, menjaga konsistensi di berbagai aspek sistem. Model yang dapat diperluas memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi yang sesuai di beberapa model dan mengintegrasikan perspektif yang berbeda. Dengan mekanisme ini, Pemodelan 4.0 memfasilitasi navigasi yang mulus melalui serangkaian model dan kemampuan untuk mencari informasi tambahan, yang mendukung interoperabilitas.

Virtualisasi: Mendigitalkan Dunia Nyata

Virtualisasi adalah elemen penting dalam pemodelan digital. Dalam Pemodelan 4.0, virtualisasi mengacu pada penggunaan model digital dan augmented untuk mensimulasikan perilaku sistem, menganalisis proses fisik, dan mengidentifikasi perubahan real-time. Model digital memungkinkan representasi perspektif dan perilaku baru yang sebelumnya tidak mungkin.

Model digital memungkinkan validasi sistem, desain, dan konfigurasi yang efektif. Dalam hal ini, augmented modeling memungkinkan interaksi cerdas antara manusia dan mesin, di mana kecerdasan buatan (AI) membantu dalam pemodelan dan memberikan pengalaman baru dalam analisis.

Model yang diperbesar digunakan untuk mewakili berbagai parameter sistem atau gangguan yang mempengaruhi sistem. Virtualisasi dan pemodelan tambahan dalam Pemodelan 4.0 memungkinkan representasi dan analisis lingkungan digital, memberikan wawasan dan mendukung pengambilan keputusan dalam sistem yang kompleks.

Desentralisasi: Mewujudkan Kemandirian

Dalam konteks Pemodelan 4.0, desentralisasi merujuk pada pendekatan bottom-up untuk pemodelan. Model-model terdesentralisasi adalah model-model otonom yang dirancang oleh mesin dan untuk mesin. Mereka menggambarkan serangkaian tugas yang dapat didefinisikan dan dijaga oleh individu, menciptakan proses kohesif dalam organisasi.

Dalam hal ini, desentralisasi juga melibatkan penggunaan model yang dikategorikan untuk mengidentifikasi model yang berlaku untuk konteks tertentu. Model yang dikategorikan dirancang dengan lapisan konteks yang menghubungkan informasi kontekstual yang relevan, memungkinkan pemeliharaan model terdesentralisasi dengan redundansi minimum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun