Mohon tunggu...
Yanuar RahmansyahSPd
Yanuar RahmansyahSPd Mohon Tunggu... Guru - guru smp n 4 Jepara

suka melukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Budaya

10 Desember 2022   16:52 Diperbarui: 10 Desember 2022   16:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk melihat perubahan peningkatan kreativitas hasil gambar siswa, tiap siklus guru melakukan penilaian sebanyak satu kali yaitu pada pertemuan kedua dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Kreativitas yang diharapkan dapat diukur berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yang bisa disimpulkan dalam nilai sebagai nilai formatif. Indikator kinerja tersebut antara lain berupa: kesesuaian gambar dengan tema yang ditentukan, pengembangan objek-objek yang digambar, pewarnaan yang bervariasi, serta ketekunan dalam menggambar.

Dari hasil menggambar siswa yang dirangkum dalam lembar penilaian seperti terlampir di bagianlampiran dapat dilihat bahwa frekuensi kreativitas siswa tiap siklus mengalami kenaikan. Perubahan kreativitas tersebut juga mengakibatkan perubahan frekuensi dan persentase ketuntasan belajar siswa.

Selain data tentang hasil menggambar, peneliti juga mencatat tentang masalah-masalah yang muncul selama proses pembelajaran. Data-data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran dalam siklus I dan siklus II.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kreativitas hasil menggambar siswa pada siklus I sudah mengalami kenaikan walaupun belum signifikan yaitu dari 75,3 dengan jumlah 17 siswa dari 31 siswa tuntas. Hasil menggambar pada siklus II juga mengalami kenaikan dari rata-rata nilai 75,63 menjadi 81,78. Kreativitas menggambar siswa pada siklus II bertambah dari 20 siswa dari 31 siswa tuntas. Proses dan hasil pembelajaran pada siklus I belum berhasil secara signifikan. Hal ini karena banyak kendala dan hambatan yang muncul selama pelaksanaan proses pembelajaran tersebut. Adapun kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I adalah sebagai berikut:

  • Siswa bingung dalam menentukan tema/ objek yang akan digambar sehingga waktunya terbuanguntuk mencari objek.
  • Pada siswa laki-laki sebagian besar apabila diberi waktu untuk keluar kelas mencermati objek,waktunya lebih banyak dipakai untuk bermain-main.
  • Adanya sikap apatis siswa laki-laki serta tidak ada kemauan untuk melakukan tugas dengansungguh-sungguh. Ada kecenderungan sebagian masyarakat di wilayah SMP kami kurang peduliterhadap pendidikan. Hal ini menjadikan beberapa siswa di SMP kami malas belajar serta berpengaruh pada aktivitas pembelajaran di sekolah dalam hampir semua mata pelajaran.
  • Mengingat objek gambar aktivitas manusia yang selalu bergerak, beberapa siswa mengeluh, merekatidak fokus pada bagian-bagian yang digambar.
  • Waktu yang terbatas membuat siswa terburu-buru dan kurang maksimal dalam menggambar.

Dari hasil penelitian selama siklus I, hasilnya masih belum sesuai dengan harapan peneliti. Perubahan yang terjadi pada hasil gambar siswa masih belum signiftkan. Hanya beberapa siswa saja yang mencapai perubahan yaitu kreativitas hasil gambarnya lebih terlihat hidup dari hasil sebelumnya.Untuk itu, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan beberapa perbaikan dengan strategi sebagai berikut:

  • Guru membatasi tema sesuai dengan situasi yang dijumpai siswa di sekolah.
  • Pada pertemuan pertama setelah siswa melihat contoh-contoh gambar ilustrasi, guru mengarahkansiswa untuk menentukan tema/ objek yang akan digambar nantinya.
  • Perhatian lebih difokuskan pada siswa laki-laki untuk membimbing mereka melaksanakan kegiatanyang ditugaskan.
  • Guru lebih sering memberi motivasi pada siswa agar siswa bersemangat untuk menggambar.
  • Mengarahkan siswa untuk saling bekerja sama. Misalnya, meminta temannya bergantian menjadimodel gambar dengan posisi diam.

Pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan, narnun masih ada kendala-kendala yang muncul, antara lain:

  • Siswa merasa kesulitan menggambar bentuk badan manusia, baik bentuk-bentuk wajah, anggota badan, maupun proporsi.
  • Siswa belum sepenuhnya menggambar sesuai dengan objek yang dilihat, masih ada siswa yangmengandalkan daya khayal/ imajinasi mereka dalam menggambar sehingga hasilnya tidak sesuai dengan objek yang digambar.
  • Dalam mewarnai, siswa ada yang belum bisa memadukan warna dengan baik karena kebiasaanmereka menggambar tanpa diberi warna.
  • Rasa terburu-buru siswa ingin cepat menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga hasilnya kurang maksimal.

Meskipun proses pembelajaran pada siklus II masih muncul masalah, namun secara keseluruhan pelaksanaan PTK pada siklus II sudah berhasil. Kreativitas siswa dalam menggambar sudah meningkat, baik dari segi kesesuaian gambar dengan tema yang ditentukan, pengembangan objek-objek yang digambar, pewarnaan, maupun ketekunan dalam menggambar, walaupun semuanya masih perlu peningkatan lagi.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari dengan meningkatkan pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya, dengan setrategi sebagai berikut:

  • Sebelum mengajarkan materi tentang ilustrasi manusia dan kehidupannya, siswa diingatkan kembali pada materi menggambar manusia/proporsi tubuh manusia yang pernah diajarkan di kelas VIII A.
  • Siswa dihimbau untuk memiliki alat pewarna (cat air) dan selalu memberi warna pada gambar mereka sehingga akan terbiasa mewarnai hasil gambar mereka.
  • Guru sering-seringlah memberi motivasi tentang manfaat menggambar dan membuat gambar yang baik.
  • Hasil gambar siswa yang bagus-bagus, dipajang di dinding kelas agar siswa merasa bangga dan bersemangat untuk menghasilkan gambar yang baik.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus, dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kreativitas menggambar ilustrasi. Peningkatan kreativitas tersebut dapat diketahui dari data dan hasil gambar yang dikumpulkan selama siklus penelitian. Dari hasil gambar siswa dapat dilihat kreativitas siswa dalam menggambar sudah meningkat, baik dari segi kesesuaian gambar dengan tema yang ditentukan, pengembangan objek-objek yang digambar, pewarnaan, maupun ketekunan dalam menggambar, walaupun semuanya masih perlu peningkatan lagi.

Hal itu berdampak pula pada hasil tes formatifnya. Dapat dilihat pada siklus I sudah mengalami kenaikan walaupun belum signifikan yaitu dari 75,3 dengan jumlah 20 siswa dari 31 siswa tuntas. Hasil menggambar pada siklus II juga mengalami kenaikan dari rata-rata nilai 75,63 menjadi 81,78.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun