Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PJ Bupati Kampar Berkomitmen Penuh Menghapus Kemiskinan Ekstrem Mulai dengan Percepatan Desa Pendidikan Menuju Derappp

22 Januari 2023   07:05 Diperbarui: 22 Januari 2023   07:39 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasi Kessos Ruri Anggraini yang mewakili Camat Kuok menyampaikan bahwa  1 kelurahan dan 6 desa di Kuok sudah melaporkan ATS namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah. Ruri menanyakan batasan ATS dan APS.

Selanjutnya, Camat Salo Refizal mengatakan bahwa sebanyak 128 warganya tercatat putus sekolah. Lingkungan pergaulan anak serta  kepedulian orang tua menjadi penyebab utamanya. 

"Ini jadi perhatian di kecamatan. Saat ini kami menyiapkan Perdes terkait pendidikan dan perempuan serta hak anak. Ibu Anna dari DPPKBP3A membantu kami untuk menyelenggarakan musyawarah yang mengikutsertakan perempuan dan anak. ATS. Persoalan ATS  di kecamatan kami perlahan teratasi sesuai dengan program Bapak Pj Bupati dengan 0-Zero anak putus sekolah."ujar Refizal.

Sementara itu, Camat Bangkinang Kota Minda mengatakan bahwa penyebabnya dan masalah anak putus sekolah yanng paling utama adalah adanya orang tua anak yang Disabilitas yang tidak memasukkan ke dalam institusi pendidikan.

 "Orangtua disabilitas masih menganggap kondisi anak adalah lain keluarga. Inilah yang menjadi penyebab dan perhatian kami karena anak-anak kita kurang diperhatikan. Orang tua juga kurang memperhatikan anaknya dengan sibuk mencari nafkah, " ujar salah satu camat perempuan di Kampar. 

"Kami langsung berembuk dengan seluruh kepala desa Pendidikan di kecamatan kami setelah menerima undangan beserta laporannya. Ternyata ada beberapa nama yanng tertera dalam lampiran yang merupakan nama orangtua anak. Sampai saat ini kami hanya memiliki beberapa APS saja, "ujar Camat Koto Kampar Hulu yang mendapat giliran terakhir. 

Dokpri Kadiskes Kampar, Zulhendfa Das'at (Jumat, 20/1/2023)
Dokpri Kadiskes Kampar, Zulhendfa Das'at (Jumat, 20/1/2023)

Kadiskes Kampar mendapat kesempatan pertama menanggapi hasil pemetaan potensi dan sumber daya pendidikan dari 6 kecamatan dengan menyampaikan data terkait penanganan warga yang mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya, MC Dody Subayang meminta PLT Kadisdikpora untuk memberikan arahan rakor sebagai leading sector percepatan Desa Pendidikan menuju Derappp. 

Kabid Dikdas, Nandang Priyatna,S.Pd.,M.Si memaparkan bahan presentasi yang berjudul Back to School sesuai arahan PLT Kadisdikpora. Selanjutnya Ketua IBIKampar, Satiti Rahayu, A.Md.,M.K.M menjelaskan bahwa DRPPAmerupakan program Kemenppa. "Ada 10 indikator DRPPA sebagaimana  disampaikan  oleh Kepala DPPPKBP3A sebelum membuka rakor ketiga ini, "pungkas perempuan yang juga Kabid Perlindungan Anak ini.

Ir. Zulia Darma selaku Kadisparbud kembali menegaskan tentang pentingnya menyediakan pendidikan vokasi sesuai dengan minat, bakat,dan kemampuan anak.

Dokpri Peserta Rakor Desa Pendidikan  di XIII Koto Kampar (Jumat, 20/1/2023)
Dokpri Peserta Rakor Desa Pendidikan  di XIII Koto Kampar (Jumat, 20/1/2023)
.

Seluruh Kepala Desa Pendidikan mendapat pencerahan dari sekretaris Dinas PMD.Rm Rakor ketiga ditutup dengan penandatanganan NKB oleh 25 Kepala Desa yang hadir atau yang mewakili bersamaan dengan pemotretan peserta Rakor. 

Sebanyak 10 jurnalis hadir meliput rakor di aula kecamatan XII Koto Kampar. Camat Zulfikar mengajak narasumber, peserta, dan panitia makan siang di Resto Arin dekat kantor camat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun