Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapa Bilang PJJ Menyulitkan Anak dan Orangtua?

17 Desember 2020   03:00 Diperbarui: 17 Desember 2020   05:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kami harapkan? 

Kajian dampak penerapan SRA pada 2017-2020 di berbagai daerah menunjukkan perubahan yang nyata dalam penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah terintegrasi dengan beragam inovasi seperti MeSRA Bertuah di Kabupaten Deli Serdang. 

Konsistensi Paguyuban MeSRA Bertuah dalam berinovasi mendorong saya memanfaatkan kesempatan mengajak 300 guru dan kepala sekolah yang mengirimkan testimoni pasca Workshop Deli Serdang Sekolah Bermutu (Desa Satu) menjadi Penggerak Panutan Istimewa.

Menuju SRA dengan 15 langkah Mewujudkan SPAB di Masa Kebiasaan Baru adalah salah satu tugas Guru Penggerak Panutan Istimewa. Kemungkinan tetap menerapkan PJJ masih sangat terbuka melihat perkembangan terkini. 

Kita tunggu hasil Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) dan Survei Karakter terhadap peserta didik di 20 sekolah mitra POP dan imbas PPI di Deli Serdang sebagai buktinya ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun