Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bu Nia: Tak Sabar Menunggu Pagi

28 Agustus 2019   05:22 Diperbarui: 28 Agustus 2019   06:05 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERBEDA ITU BUKAN MASALAH...

Bisa berkomunikasi dengan ABK agak lama dengan kalimat yang panjang itu sesuatu banget lah...ditambah lagi, bisa membuatnya betah ada di kelas selama 3 jam pelajaran dengan mencatat itu juga pencapaian terhebat yang bisa saya lakukan. Karena biasanya ABK mampu bertahan di kelas tidak lebih dari setengah jam saja.

Ini terjadi hari ini, selasa 27 Agustus 2019 jam pelajaran ke.5 - 7. Pada saat saya di kelas mengajak anak2 kelas 9E memahami siklus menstruasi dengan membuat mind map bersama-sama. 

Pas masuk kelas, tampak ABK masih menghabiskan sisa makanan yang dibuatkan ibunya. Saya dekati dan bilang padanya, "sok  habiskan saja makanannya". Sambil mengecek kebersihan kelas, pemilahan sampah, dan kehadiran siswa, saya tetap membiarkan ABK menghabiskan makanan dan minumannya. Saya sempat melirik menunya,ternyata nasi, kentang goreng, naget dan saus sambal. Setelah bekalnya habis, ABK nyelonong saja keluar kelas, tapi saya kejar dan bilang padanya, "kalau ABK mau keluar harus ijin dulu ke ibu yaaa..kalau kamu mau masuk kembali ke kelas harus ketok pintu dan ucapkan salam. ABK mengangguk.

Benar saja, saat dia masuk, ternyata ketuk pintu tapi salam nya lupa diucapkan. Saya meminta dia keluar lagi dan memintanya mengulangi kembali. ABK harus mengetuk pintu dan mengucapkan salam.  

Eh, ternyata dia mau melakukannya, walaupun dengan ketukan dan ucapan salam yang sangat pelan....

wah, saya senang banget.

Lalu saya mulai membimbing membuat mind map sambil melakukan kuis dan tanya jawab. Saya memberikan reward 100 bagi yang bersedia menjawab dan menyampaikan pendapatnya. Terlihat anak-anak asyik melakukannya, tapi ABK tidak bisa ikut terlibat, dia tampak kesulitan mengikutinya. Berkali-kali dia bertanya, "itu apa tulisannya?" Dan saya kembali mengulangi penjelasannya, sambil meminta ijin kepada teman sekelasnya, kalau saya akan mengulang penjelasan jika ABK memintanya.

Alhamdulillah anak-anak setuju. Tampak dia bisa mengikutinya, sesekali saya dekati, eh...ternyata dia kembali bertanya, "tulisannya benar? Bisa kebaca ngga?" Sambil menunjukkan catatannya. Dan saya bilang. "benar, bagus....hebat ABK"...dia tampak tersenyum senang. 

Lalu dia tanya lagi, " bagus mana? Sambil menunjukkan dua buku yang ada tulisannya, satu catatan biologi yang baru dibuat, satu lagi catatan pelajaran lain. Saya coba mengamati, dan bilang padanya,"catatan biologi lebih bagus" dan kembali dia tersenyum...

Di akhir pelajaran, saya minta pendapat teman2-teman sekelasnya, apakah mereka setuju jika ABK diberi nilai reward 100? Serentak mereka bilang....setuju buuu... Tapi kembali saya tanyakan, kenapa kalian setuju? Dan jawabannya sangat mengharukan, mereka bilang,"' karena  ABK bertahan di kelas selama 3 jam pelajaran, untuk usahanya, dia harus diberi reward yang sama dengan usaha kita menjawab pertanyaan dari ibu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun