Karena tak ada jawaban, Bu Dian memilih menyandarkan kepalanya di jok. Lalu dipejamkan matanya. Tak terasa sudah sampai Pingit. Artinya sebentar lagi sampai. Segera dibuka WA. Alhamdulillah sudah ada jawaban dari suaminya. Namun, Bu Dian seketika merasa ada yang aneh karena jawaban suaminya cuma satu kata.
[Ya] tulis suaminya tanpa embel-embel apa pun.
Bu Dian berusaha positif thinking. Mungkin suami sedang sibuk. Ibu yang suka menulis itu tak bisa tidur lagi karena  sebentar lagi sampai.
Suasana sore itu jalanan makin ramai. Apalagi jalan antara pingit sampai Jambu sedang ada pelebaran jalan. Segera mengabarkan kepada suaminya karena sebentar lagi sampai.
Tak terasa mobil panjang yang membawanya sampai juga di pertigaan Ngampin. Ia turun dengan hati-hati. Tas dan dus juga sudah diturunkan.
Sekilas suami Bu Dian sudah di pojok dekat Pom Bensin Ngampin. Lalu mendekati Bu Dian.
"Katanya bareng Haryanto. Lha mana Haryantonya?" tanya suami Bu Dian tenang.
"Lho Bapak itu gimana sih, Haryanto ya sudah melaju kencang karena masih banyak penumpangnya," jawab Bu Dian sambil mendekatkan barang di sepeda motor.
Wajah Pak Cahyo pun berubah ceria. Segera diangkatlah dua barang di atas sepeda motor. Bu Dian pun paham mengapa tadi suaminya agak berbeda.
Ambarawa, 11 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H