Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Â Mobil ber-AC ini menjadikan perjalanan nyaman dan sejuk. Pemandangan kota demi kota dinikmati dengan leluasa karena ia duduk di dekat kaca.
Tak berapa lama ia sampai di Magelang. Ia pun tergagap dengan dering HP yang berada di tas kecilnya. Ia pun baru  ingat belum memberi kabar lagi dengan suami. Ia buka WA. Betapa kagetnya ada panggilan telepon berulang kali dari suaminya.
"Astaghfirullah, maafkan suamiku," gumam Bu Dian dengan bibir gemetar.
Segera ia pencet nomor suami untuk menelepon ulang. Namun tak ada tanda-tanda diangkat. Ia coba lagi tetapi tak juga terhubung. Akhirnya Bu Dian menulis di WA suami.
[ Maaf Pak, tadi dalam perjalanan jadi gak terdengar] tulis Bu Dian dengan ada tambahan emot tangan ditangkupkan.
[ Ya, tidak apa-apa. Trus akhirnya naik apa?] tulis WA suami
[Ini bersama Haryanto] tulis Bu Dian.
[ Bersama Haryanto?]
[Ya, Pak. Â Nyaman banget. Nanti jemput di pertigaan Ngampin ya, kira-kira pukul 17.00]
Setelah mengirim pesan singkat Bu Dian tetap duduk manis sambil menikmati pemandangan luar. Sesekali melihat Hp
Sudah hampir setengah jam tak ada balasan dari Suaminya. Tak biasanya suaminya seperti ini. Biasanya langsung respon.
"Apa tertidur kali ya?" tanyanya dalam hati. Â