Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fiksi Mini: Pulang

11 Juli 2023   06:28 Diperbarui: 11 Juli 2023   06:44 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karena tak ada jawaban, Bu Dian memilih menyandarkan kepalanya di jok. Lalu dipejamkan matanya. Tak terasa sudah sampai Pingit. Artinya sebentar lagi sampai. Segera dibuka WA. Alhamdulillah sudah ada jawaban dari suaminya. Namun, Bu Dian seketika merasa ada yang aneh karena jawaban suaminya cuma satu kata.

[Ya] tulis suaminya tanpa embel-embel apa pun.

Bu Dian berusaha positif thinking. Mungkin suami sedang sibuk. Ibu yang suka menulis itu tak bisa tidur lagi karena  sebentar lagi sampai.
Suasana sore itu jalanan makin ramai. Apalagi jalan antara pingit sampai Jambu sedang ada pelebaran jalan. Segera mengabarkan kepada suaminya karena sebentar lagi sampai.

Tak terasa mobil panjang yang membawanya sampai juga di pertigaan Ngampin. Ia turun dengan hati-hati. Tas dan dus juga sudah diturunkan.

Sekilas suami Bu Dian sudah di pojok dekat Pom Bensin Ngampin. Lalu mendekati Bu Dian.

"Katanya bareng Haryanto. Lha mana Haryantonya?" tanya suami Bu Dian tenang.

"Lho Bapak itu gimana sih, Haryanto ya sudah melaju kencang karena masih banyak penumpangnya," jawab Bu Dian sambil mendekatkan barang di sepeda motor.

Wajah Pak Cahyo pun berubah ceria. Segera diangkatlah dua barang di atas sepeda motor. Bu Dian pun paham mengapa tadi suaminya agak berbeda.

Ambarawa, 11 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun