Manajemen adalah peran yang bersangkutan dengan mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia sangat penting dan mendominasi dalam manajemen (Hasibuan, 2016). Menurut Hasibuan (2016) Manajemen sumber daya manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalahmasalah sebagai berikut:
1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perubahan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
2.1.5 Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik atau sebaliknya, kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi- fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Roziqin, 2010).
Kinerja karyawan merujuk pada sejauh mana seorang karyawan dapat mencapai hasil yang diharapkan atau memenuhi standar yang ditetapkan dalam konteks pekerjaan mereka (Rahman & Lataruva, 2023). Kinerja karyawan dapat diukur berdasarkan berbagai faktor, seperti produktivitas, kualitas kerja, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, kreativitas, inisiatif, kehadiran, dan kontribusi terhadap tujuan organisasi. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik cenderung memberikan hasil yang lebih baik, berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, dan dapat memberikan dampak positif pada keberhasilan perusahaan.
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Mangkunegara, yang dikutip oleh Limnata & Silaswara (2022), kinerja mencakup hasil karya seseorang dalam hal kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan tugasnya. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, yang dikutip oleh Budiyanto & Wikan (2020), kinerja merujuk pada tingkat kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Rivai, yang dikutip oleh Limnata & Silaswara (2022), menyatakan bahwa kinerja melibatkan sikap pegawai dan prestasi yang sesuai dengan hasil kerjanya di dalam perusahaan.
2.1.5.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugastugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2016; Kasmir, 2016).
2.1.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Sedarmayanti (dalam Hidayat, 2018) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan memiliki peran penting dalam menentukan sejauh mana karyawan dapat mencapai hasil yang optimal di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kondusif, seperti kebersihan, keamanan, dan kenyamanan fisik, menciptakan suasana yang positif dan meningkatkan fokus serta konsentrasi karyawan. Kepemimpinan yang efektif, melalui gaya kepemimpinan yang inspirasional dan memberikan dukungan, memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik. Komunikasi yang baik memastikan pemahaman yang jelas mengenai tugas dan harapan, dan memfasilitasi kolaborasi yang efektif. Pelatihan dan pengembangan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Pengakuan dan penghargaan atas prestasi karyawan, serta sistem penghargaan dan insentif yang adil, meningkatkan motivasi mereka.
Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, klaritas tugas, kerja tim yang efektif, dan faktor pribadi seperti motivasi intrinsik dan keterampilan juga berdampak pada kinerja karyawan. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memaksimalkan kinerja karyawan.
2.1.5.3 Indikator Kinerja Karyawan
Anwar Prabu Mangkunegara, yang dikutip oleh Budiyanto & Wikan (2020), menyebutkan lima indikator kinerja karyawan sebagai berikut:
1) Kualitas kerja: Merujuk pada tingkat keunggulan dan kesesuaian hasil kerja karyawan dengan standar yang ditetapkan.
2) Kuantitas kerja: Merujuk pada tingkat produktivitas atau jumlah hasil kerja yang berhasil dicapai oleh karyawan.
3) Tanggung jawab: Merujuk pada kesadaran karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan.
4) Kerja sama: Merujuk pada kemampuan karyawan untuk bekerja dengan baik dalam tim atau dengan rekan kerja lainnya.
5) Inisiatif: Merujuk pada kemampuan karyawan untuk mengambil tindakan proaktif, menunjukkan kreativitas, dan memberikan kontribusi tambahan di luar tugas yang diberikan.
Sementara itu, Setiawan, yang dikutip oleh Sihaloho & Siregar (2019), menyebutkanlima indikator kinerja karyawan yang berbeda:
1) Waktu penyelesaian pekerjaan: Merujuk pada kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan.
2) Jam kerja: Merujuk pada kepatuhan karyawan terhadap jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan.
3) Kehadiran: Merujuk pada tingkat kehadiran karyawan secara konsisten dan sesuai dengan jadwal kerja yang ditetapkan.
4) Kedisiplinan: Merujuk pada tingkat kepatuhan karyawan terhadap aturan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
5) Prestasi: Merujuk pada pencapaian dan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.