Mohon tunggu...
Yani Mulyani
Yani Mulyani Mohon Tunggu... profesional -

A mom with full of happiness, cause have a best husband, parents, brother and sister, kids, friends, and carier that all are my smile, my spirit. Mencoba merefleksikan apa yang terjadi di kehidupan sehari hari, plus tentang ilmuku.... farmakologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Paracetamol atau Ibuprofen untuk Anak?

7 September 2012   02:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:49 22514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu menjadi bahan pembicaraan menarik jikalau membahas kedua obat ini, karena kedua obat yang memiliki efek antipyretic yang sama sama kuat. Namun beberapa penelitian  terkadang ada yang mengatakan I much better, terkadang kebalikannya P much better, karena tergantung dari siapa yang ikut berpartisipasi dalam uji kliniknya. Perbedaan pasien, jumlah pasien dan metode tentunya akan menghasilkan hasil yang berbeda. Jadi kalau disebut siapa sih yang menang anatara I dan P, jawabannya masih 50:50 jikalau dilihat dari efek terapi, efek samping, farmakoekonomi, dlll... tetap belum ada yang berani mengatakan dan berani bilang P lebih baik dari I atau sebaliknya. Sehingga penggunaan kedua obat ini I dan P tetap menjadi perhatian untuk terus diteliti, ya tujuannya untuk mendapatkan nilai yang absolut, siapa nih yang mejadi pemenang, walaupun sepertinya akan sulit, karena tidak pernah ada yang bisa mengatakan obat I atau P AMAN 100%. Ya begitulah yang namanya obat.. selalu ada sisi lain yang tidak menyenangkan.

Hasil pembicaraan dengan beberapa teman di link ini, ada beberapa teman dokter mengatakan.." jangan dianggap sama dengan kasus di luar, karena kita berbeda pasien dan berbeda pola penyakit" ...

ehmmm...  OOhh ya donk  dok semua juga mengatakan hal tersebut , tapi bagaimana dengan negara kita yang jumlah penelitian sangat minim, haruskah kita menggunakan obat dengan tidak rasional, dan menganggap penelitian dari negara luar ga berarti untuk negara kita ???

Sepertinya jawaban terbaik versi saya, kita manfaatkan saja hasil penelitian orang, walupun jutaan mil jaraknya, tetap saja harus jadi pertimbangan utuk mempelajari apa yang harus dilakukan dalam mengobati panasnya anak dengan serasional mungkin plus menghindari semaksimal mungkin munculnya  efek samping  dari penggunaan obat, karena walaupun minimal yang muncul pada pasien, tetap saja namanya efek samping bukanlah  efek  yang diharapkan dari sebuah obat.

Jadi bagaimana donk ya???

Jawaban general ... gunakan I dan P  sesuai kebutuhan...

Pilihan pertama dan hampir digunakan dimana saja, P adalah pilihan pertama, alasan utama adalah obat P ditemukan jauh sebelum I, dan memiliki data hasil penelitian yang jauh lebih banyak mengenai kemananan P untuk anak, jika digunakan sesuai dengan dosisnya, efek samping yang muncul akan sangat minimal. Obat I, adalah new comer , walupun banyak penelitian mengatakan mampu menurunkan panas lebih cepat, ingat lebih cepat!!! bukan lebih baik, tapi mengingat I adalah golongan AINS yang memiliki segudang efek samping seperti gangguan saluran cerna, sehingga penggunaan I selalu menjadi kontroversial. Sehingga ada beberapa negara yang mengatakan I dilarang untuk anak dibawah 6 tahun... dan ada beberapa negara yang memperbolehkan asal digunakan dengan pengawasan ketat. Perbedaan pandangan dari departemen kesehatan di setiap negara, menandakan hasil uji yang berbeda untuk varietas pasien di tiap negara. Kalau di negara tercinta kita  ini memang belum menjadi perhatian penuh, karena masih banyak problem kesehatan lain yang menjadi fokus utama.

Penggunaan obat I dan P  sesuai kebutuhan sehingga penghentian penggunaan obat I dan P dilakukan jika anak sudah memperlihatkan tanda penurunan suhu harus menjadi perhatian para orang tua. Mengingat efek sampingnya adalah hepatotoksik dalam penggunaan jangka panjang, jadi gunakan sangat wise..Wise untuk I dan P tentunya.

Yang dimaksud wise :

1. Anak dibawah 12 bulan, gunakan sediaan drop untuk memastikan keakuratan dosis. Karena sudah dihitung dari berbagai hasil uji, dosis terapi yang tepat  akan memberikan hasil terapi maksimal.

2. Jikalau anak kita sudah melampui lebih dari suhu 38,5 derajat, bisa dipertimbangkan untuk memberikan obat, dan ini dikhususkan untuk pasien anak yang tidak memiliki kasus kejang karena panas. Namun banyak penelitian mengkategorikan anak diberikan obat panas jika diatas 37,8 derajat, jadi anda bisa memilih dimana suhu yang tepat untuk memulai pengobatan, diseuaikan dengan kondisi anak.

3. Tapi jikalau suhu anak masih dibawah tadi, sebaiknya hindari penggunaan antipiretic apapun, baik I atau P

4. Baik I dan P yang menjadi pilihan, pastikan anak meminum air dalam jumlah banyak untuk membantu menurunkan panas lebih cepat.

5. Jikalau anak mengalami muntah disaat panas, dan sulit untuk minum, pilihan pertama adalah P, jika tidak mengalami muntah atau tidak menolak untuk minum anda bisa memilih I untuk membantu mempercepat penurunan suhunya.

6. Sebaiknya menggunakan anti panas, jika anak mengalami peningkatan suhu lebih dari 24 Jam, karena teori dasar mengapa sang anak mengalami peningkatan suhu adalah terjadinya peningkatan sistem imun untuk membunuh para kuman kuman tersebut. Khawatir jika anak baru mengalami panas, kita berikan obat, dengan secara tidak sengaja itu akan menurunkan daya imunitas anak, sehingga tanpa disadari anak kita akan mudah terserang sakit, hanya berawal dari kita yang menggangu perkembangan sistem imun.

Dan sangat salah jika mengatakan bahwa sistem imun anak masih dalam tahap perkembangan hingga kita perlu menggunakan obat.... Justru itu!!!!! anak kita masih berkembang kemampuan imunitasnya dengan kata lain belum sempurna, sehingga ketika ada mikroorganisme baru, dia baru kenalan dan baru saja akan membuat sistem kekebalannya dari proses pengenalan tersebut. So parents, be wise...

7. Penggunaan kombinasi untuk I dan P, terkadang diberikan karena dari hasil uji penggunaan I dan P memberikan efek entipiretic lebih cepat daripada hanya monoteraphy. Perbedaan penurunan panas berbeda beberapa menit (antara 30 - 60) ,sehingga saran saya tetap memilih mono daripada dual kombinasi.

8.Temui  dokter untuk memastikan diagnosa apakah ini hanya panas sebagai bentuk sistem imun bekerja atau ada hal yang lain, karena Orang tua dan dokter harus menyadari bahwa panas adalah gejala yang relatif singkat, namun mungkin memiliki  implikasi prognostik lebih serius.Dan kriteria YOU SHOULD SEE DOCTOR adalah ..



  1. Usia anak dibawah 12 bulan
  2. Tampak tidak sehat, luar biasa mengantuk atau pemarah
  3. Kulitnya memerah (rash)
  4. Anak mengalami sakit kepala dan sakit di bagian telinga
  5. Nyeri dibagian perut
  6. Muntah dan menolak untuk minum
  7. Kejang
  8. Mengalamai masalah pernafasan, batuk dan suara bengek
  9. Panas lebih dari 24 Jam
  10. Temperatur tinggi ( over 40ºC)
  11. Terkuka dan dalam kesakitan
  12. Terakhir dan yang utama... jika kita khawatir sangat dengan keadaan anak, gunakan insting ibu untuk mendapatkan cliks, tapi bukan menjadi paranoid, pelajari dulu keadaan anak dengan baik dan mengingat kembali sebelum sakit apa saja yang sudah dilalui si anak.

Jadi , apapun pilihannya dari I dan P,  yang terbaik adalah menggunakan monoterapi, dan digunakan memang di waktu yang tepat dibutuhkan terapi anti panas .Jangan pernah menganggap walaupun obat ini berlogo sebagai obat bebas, tetap harus dipantau kemungkinan efek samping yang muncul. Bacalah petunjuk penggunaan obat sebelum menggunakan obat, memastikan kita paham dulu manfaat dari obat yang akan digunakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun