Mohon tunggu...
Siti Royani
Siti Royani Mohon Tunggu... Freelancer - IRT yang doyan nulis dan membaca. Senang membagikan resep-resep makanan dan kisah-kisah fiksi

Blogger & Copy Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Delapan Tahun Berlalu

20 September 2019   11:02 Diperbarui: 23 September 2019   13:49 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**

Yus tertunduk lesu di depan semua masyarakat yang hadir di balai desa sore itu. Lidahnya kelu. Tubuhnya terasa berat seperti baru saja tertimpa beban berat bergunung-gunung. Pria paruh baya tersebut pasrah. Mengingat sikap culasnya di masa lalu saat menumbangkan Lastri memakai cara-cara kotor. Sementara di ujung tenda paling belakang, senyum semringah Lastri berkembang menakutkan.

Jepara, 20 September 2019

Note :

Cerpen ini sudah pernah tayang di platform Kaskus, dengan judul ''CALON LURAH''. Adapun ide cerita berlatarbelakang daerah penulis  yang sedang mengadakan pilkades serentak sekabupaten. Nanti bulan Oktober tahun 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun