Mohon tunggu...
Yan Baptista
Yan Baptista Mohon Tunggu... Ilustrator - pekerja dan penikmat seni, kartunis, ilustrator & desainer grafis, comedy story writer & teller, sepakbolamania, penyuka film semua genre. suka damai.

pekerja dan penikmat seni, kartunis, ilustrator & desainer grafis, comedy story writer & teller, sepakbolamania, penyuka film semua genre. suka damai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gudeg Komplit untuk Ibu

25 April 2018   22:43 Diperbarui: 25 April 2018   23:02 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba ibu tua tersebut menubruk dan memeluk tubuh Usman sambil mulai menangis terisak.

Usman makin kebingungan dan sedikit meronta.

"...Bagaimana mungkin...HP Widya tersimpan dalam laci terkunci di kamarnya..."

"...Widya anakku...dia...dia sudah meninggal nak..." suara si ibu bergetar.

"...hari ini tepat empat puluh hari meninggalnya Widya. Ia meninggal setelah tertabrak angkot yang ugal-ugalan di jalan ketika ia menyeberang jalan menuju Rumah Makan untuk membelikan gudeg komplit kesukaanku sore itu..."

Tangis si ibupun semakin membesar.

Usman berdiri mematung. Wajahnya pucat pasi dalam dekapan si ibu yang semakin erat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun