Tiba-tiba ibu tua tersebut menubruk dan memeluk tubuh Usman sambil mulai menangis terisak.
Usman makin kebingungan dan sedikit meronta.
"...Bagaimana mungkin...HP Widya tersimpan dalam laci terkunci di kamarnya..."
"...Widya anakku...dia...dia sudah meninggal nak..." suara si ibu bergetar.
"...hari ini tepat empat puluh hari meninggalnya Widya. Ia meninggal setelah tertabrak angkot yang ugal-ugalan di jalan ketika ia menyeberang jalan menuju Rumah Makan untuk membelikan gudeg komplit kesukaanku sore itu..."
Tangis si ibupun semakin membesar.
Usman berdiri mematung. Wajahnya pucat pasi dalam dekapan si ibu yang semakin erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H