Mohon tunggu...
yana yuhana
yana yuhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya mahasiswa PJJ di UIN SIBER Syekh Nurjati Cirebon

sosok pendiam dengan mata yang selalu berbinar penuh imajinasi. Jemarinya lincah menari di atas keyboard, merangkai kata demi kata menjadi untaian kalimat yang puitis dan penuh makna. Dunianya adalah dunia kata-kata. Di setiap sudut kamarnya, buku-buku berjajar rapi, menjadi saksi bisu dari kecintaannya terhadap literasi. Yana tak hanya suka menulis, ia hidup untuk menulis. Baginya, menulis adalah bernapas, mencurahkan isi kepala dan hatinya ke dalam bentuk yang paling ia cintai. Setiap goresan penanya adalah cerminan jiwanya, sebuah jendela yang terbuka lebar bagi siapapun yang ingin menyelami kedalaman pikiran dan perasaannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaca Mata Kakek

1 November 2024   09:13 Diperbarui: 1 November 2024   09:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tercengang. "Tapi..."

"Tidak perlu sungkan. Kakekmu pernah berpesan, 'Jika ada yang mencari kacamata ini, berilah mereka secara cuma-cuma. Katakan padanya, bahwa hidup harus selalu berlanjut.'"

Aku mengangguk, mataku berkaca-kaca. Aku mengambil kaca mata itu dan menyimpannya dengan hati-hati. Kaca mata itu bukan hanya sekedar benda mati, tetapi sebuah simbol dari masa-masa indah bersama kakek.

Aku melangkah meninggalkan kios itu. Udara dingin pagi seolah terasa lebih hangat. Suara penjual nasi goreng masih melantun di gang sempit. Aku berjalan dengan langkah lebih ringan, dengan kaca mata kakek yang tersimpan dengan erat di saku bajuku. Kakek, aku akan terus mengingat cerita-cerita indahmu, melalui kaca mata ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun