Sekolah unggulan sudah jadi langganan juara di lomba ini-itu. Pun rata-rata nilai akademik muridnya lebih tinggi daripada sekolah non-unggulan. Ini membuat banyak anak berotak encer kemudian kepincut. Mereka merasa bisa meraih prestasi dan jadi anak unggul. Pun anak yang biasa-biasa saja ikut termotivasi ingin pintar, minimal standar akademik mereka diatas rata-rata murid sekolah lain.
Prestasi akademik ini sampai sekarang sulit disamai oleh sekolah swasta. Maka lagi-lagi anak dan orangtua mengincar sekolah yang selama puluhan tahun dikenal sebagai sekolah unggulan, sekolah bagus, sekolah favorit, dan macam-macam namanya.
2. Pergaulan antar-teman relatif positif
Hampir tidak pernah terdengar ada murid dari sekolah unggulan yang terlibat tawuran, klitih, atau kejahatan jalanan lainnya.Â
Itu terjadi karena murid-murid di sekolah unggulan sudah menghabiskan waktu untuk belajar dan berkegiatan di sekolah. kadang sampai malam. Â Adanya peraturan ketat dan kesinergian sekolah dengan orangtua juga terus dilakukan guna mencegah perilaku buruk anak di luar sekolah.
3. Pendidikan agama seimbang
Meskipun porsi pelajaran agama di sekolah negeri sedikit dibanding sekolah religi, aktivitas sehari-hari di sekolah sudah jadi wadah untuk membangun karakter peserta didik.Â
Murid beragama Islam, misalnya, harus mengucapkan salam tiap masuk kelas, mengaji sepekan sekali, mengikuti kegiatan Cinta Islami, dan acara perayaan keagamaan seperti Maulid Nabi dan berkurban.
Murid beragama selain Islam pun dapat guru agama sendiri dan diikutsertakan dalam perayaan agama mereka bersama sekolah religi yang seagama.
4. Biaya murah
Soal biaya murah ini sifatnya relatif. Mahal kalau dibandingkan dengan sesama sekolah negeri, tapi jauh lebih murah bila tolok ukurnya sekolah swasta berbasis agama.