Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbang Terlalu Dekat ke Matahari

21 November 2023   10:39 Diperbarui: 21 November 2023   10:46 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Greek Mythology

Yang saya utarakan tadi sekaligus sebagai pendapat tafsir saya atas moralitas Íkaros kai Daídalos, Profesor," katanya sambil agak membungkukkan badan. "Terima kasih."

Graecia melihat kawan-kawannya mengangguk-angguk kecil kearah Eleni setelah dia kembali ke kursinya. 

Profesor Ariadne menyela, "Bagus, Eleni. Kau juga bagus mengatakan pendapat yang tidak umum mengenai kejatuhan Íkaros, Graecia. Hanya saja moralitas pada Íkaros kai Daídalolebih pas bila dibenamkan pada sifat tamak dan angkuh manusia."

"Sekarang apakah ada lagi yang menafsirkan Íkaros kai Daídalos? Silakan berdiri," lanjut Profesor Ariadne.

Graecia tersinggung ada yang mempertentangkan tafsiran sastranya. Profesor Ariadne bahkan lebih menyetujui tafsiran Eleni.

Sisa waktu di kelas Profesor Ariadne terasa panjang dan lama. Graecia tidak lagi mendengar uraian kawan-kawannya. Hatinya kecewa karena orang-orang mengabaikannya.

Pikirannya terus mendorong bahwa dialah yang benar. Dia sesungguhnya mesti dapat tepuk tangan dan pujian karena tidak punya pendapat mandiri tafsir moral sebuah karya sastra. 

Graecia ingin membuktikannya. Dia bergegas ke perpustakaan untuk mencari literatur tentang-Graecia belum tahu-tentang apa saja yang bisa menguatkan pendapatnya tentang banyak hal.

Ditaruhnya tas di loker kemudian dia menaruh laptopnya di meja di dalam kompartemen buku klasik. Jemarinya menelusuri deretan buku dan menemukan Íkaros kai Daídalos. Dia pernah membacanya, tentu, beberapa bulan lalu, dan kini dia baca lebih saksama sebelum beranjak ke Dictionary of Classical Mythology dari Pierre Grimal. 

Keesokan dan beberapa hari berikutnya dia kembali ke perpustakaan kampus dan menemukan yang tidak pernah diduganya. Semakin banyak membaca makin Graecia terimpit sesak sebab ternyata dia tidak tahu apa-apa soal mitologi apalagi moralitasnya.

Lamunan Graecia buyar karena ada yang menepuk pundaknya. Alexious, anak Filsafat yang sama-sama anggota klub teater, menyeringai lebar memperlihatkan giginya yang putih dan rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun