Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbang Terlalu Dekat ke Matahari

21 November 2023   10:39 Diperbarui: 21 November 2023   10:46 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Greek Mythology

Satu kelas saling pandang dan hening saling menanti adakah diantara mereka yang ingin menanggapi. Graecia puas dengan tatapan bingung kawan-kawannya atas tafsirannya.

"Apa kautahu siapa Pierre Grimal dan Thomas Hulme?" tanya Eleni dari kursinya-ditujukan untuk Graecia.

Graecia mengernyitkan dahi, "Kenapa kuharus tahu? Apa ada hubungannya dengan Íkaros kai Daídalos?"

"Eumm, tafsiran Pierre Grimal dan Thomas Hulme paling banyak diikuti karena paling mendekati moralitas manusia. Setidaknya kalau kausudah baca, tafsiran Íkarosmu tidak akan melenceng sejauh yang pernah ada," timpal Eleni.

Rona merah menyembul dari pipi putih Graecia. Hatinya merasa ditusuk karena tafsirannya yang murni tanpa terpengaruh siapa-siapa justru mendapat pertentangan.

"Kauingin aku mensontek pendapat mereka tentang Íkaros kai Daídalos? Kalau benar begitu berarti aku melakukan plagiarisme, Eleni. Apakah plagiarisme diizinkan di kampus kita, Profesor?"

Separuh kelas mulai berbisik-bisik memecah pendapat apakah Eleni atau Graecia yang benar. Separuhnya lagi diam saja menunggu apa yang dikatakan Profesor Ariadne.

"Eleni, jelaskan mengapa kau menyebut Pierre Grimal dan Thomas Hulme atas tafsiran Íkaros kai Daídalos," Profesor Ariadne memandang bergantian ke arah Eleni dan Graecia.

Eleni bangkit dari kursinya dan berjalan ke depan kelas.

"Saya tentu menentang keras plagiarisme, tapi saya sependapat dengan Pierre Grimal dan Hulme Tafsir atas Íkaros kai Daídalodengan pemahaman yang berbeda. Saya berpendapat terbangnya Ikaros tidak ada hubungannya dengan kebebasan yang diperjuangkan dengan nyawa. Bagaimana pun nyawa tidak dapat digantikan oleh apa pun. 

Manusia boleh saja tinggi hati sampai terbang ke langit, tapi dia harus turun kembali karena kecilnya manusia dibanding apa yang ada di dunia ciptaan-Nya. Íkaros yang terbang dekat dengan matahari lebih kepada metafora atas sifat manusia yang berlebihan dan selalu menginginkan sesuatu diatas kemampuannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun