Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Topeng Ireng yang Meriah dan Bising Kebanggaan Warga Magelang

15 November 2023   15:39 Diperbarui: 16 November 2023   11:08 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penari Topeng Ireng | Dokumentasi pribadi

Sebagian lereng Merapi masuk ke wilayah Kabupaten Magelang, jadi tidak salah kalau dibilang Topeng Ireng merupakan tari khas Magelang. Anak-anak kecil sering ikut menarikan tarian ini sambil tertawa riang mengikuti gerakan yang mereka lihat tiap diajak orang tua nonton Topeng Ireng.

Topeng Ireng biasanya digelar pada Sabtu atau Minggu malam. Orang tua yang kepincut Topeng Ireng sering mengajak anak balita mereka nonton, biasanya sampai pukul 23.00. Mumpung gratis. 

Semua biaya pertunjukkan Topeng Ireng ditanggung penyelenggara, baik individu atau organisasi. Makanya Topeng Ireng bisa selesai sampai pukul 00.00 tergantung seberapa besar bayaran yang diterima grup itu.

Melihat hampir semua anak Magelang menggemarinya, beberapa sekolah sekarang sudah punya ekstrakurikuler Topeng Ireng, salah satunya di Kecamatan Muntilan, tempat Sekar Rimba berasal sekaligus kecamatan yang penduduknya paling banyak se-Kabupaten Magelang, sekitar 80.000 jiwa pada 2022.

Kepala Sekolah SDN Muntilan Septiana Widyaningrum bilang sekolah mereka memilih Topeng Ireng sebagai bagian dari konsep sekolah yang Berkarakter, Berbasis Budaya, dan Kearifan Lokal. Jadi siswa bukan cuma melihat Topeng Ireng saja, tapi mahir juga menarikan dan mencintai seni khas daerahnya.

Ekstrakurikuler Topeng Ireng | Foto dokumentasi SDN Muntilan
Ekstrakurikuler Topeng Ireng | Foto dokumentasi SDN Muntilan

Lagipula, kata Bu Kepsek, anak-anak SD itu cenderung tidak bisa diam karena kodratnya senang bergerak. Jadi sekalian saja energinya disalurkan untuk kegiatan seni.

Sebelum Topeng Ireng, Kubro lebih dulu populer dibanyak sekolah sebagai salah satu ekstrakurikuler khas Magelang.

Topeng Ireng, Kubro Siswo, Jathilan, Campur, dan Dayakan

Ada jenis kesenian lain yang mirip dengan Topeng Ireng, namanya Kobro, Campur, Dayakan, dan Jathilan. Seni Dayakan sering disebut sebagai nama lain dari Topeng Ireng. Itu karena kostumnya sama-sama meriah, berwarna, berhias topi bulu besar, dan banyak kerincing di sepatu bot.

Disebut Dayakan karena motifnya sama seperti warna khas kostum dan hiasan kepalanya mirip seperti yang dipakai Suku Dayak di Kalimantan. Selain itu ada yang bilang juga Dayakan berasal dari Temanggung, bukan Magelang. Tapi mayoritas orang Magelang sependapat kalau Dayakan itu nama lain dari Topeng Ireng.

Sementara itu para penari Jathilan dan Campur sama-sama berpakaian ala kerajaan zaman kuno yang berperan sebagai raja, senopati, prajurit, disertai dengan karakter bhuto, barongan, dan cakil. 

Mereka menari diiringi lagu-lagu perjuangan atau lagu yang membangkitkan semangat juang. Hanya saja penari Jathilan dominan memakai jaranan (kuda-kudaan) sedangkan penari Campur dominan membawa bendera atau umbul-umbul yang dikisahkan sebagai panji kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun