Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masa Jabatan Komite Sekolah di Antara Keistimewaan dan Konflik Kepentingan

24 Januari 2024   13:34 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:34 6630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari ombudsman.

Dari poin diatas bisa kita simpulkan bahwa yang paling berhak memberi masukan dan mengawasi Komite Sekolah adalah orang tua siswa di sekolah yang bersangkutan dan kepala sekolah. Setelah itu baru kemudian bupati, wali kota, lurah, atau kepala desa.

However, apa iya di dunia nyata orang tua boleh seberani itu kasih masukan dan mengawasi Komite Sekolah?! Mereka itu istimewa. Kedudukannya saja setara dengan kepala sekolah. Tiap ada acara sekolah mereka selalu dapat tempat duduk paling depan di jejeran kepala sekolah dan orang kanwil.

Pun tiap ada acara kelulusan Komite Sekolah ikut dapat bingkisan yang sama dengan yang diterima para guru.

Kedudukan mereka yang "istimewa" itu bikin orang tua jadi segan bertanya, apalagi mengawasi dan mengkritik Komite Sekolah. Paling banter mereka cuma bisa ngedumel di artikel daripada ngomong langsung ke Komite Sekolah.

***

Keberadaan Komite Sekolah memang amat membantu jalannya pendidikan. Maka kalau kita lihat ada sekolah yang mentereng prestasi akademik dan nonakademiknya, sebagian besar itu karena kepemimpinan kepala sekolah. Sebagian lagi karena peran orang tua yang mendukung anaknya dan setelahnya ada peran Komite Sekolah yang menggalang dana dan menyetujui program dan kegiatan sekolah.

Paling penting kita lihat apakah mereka yang duduk di Komite Sekolah berperan seperti yang diamanatkan UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas dan Permendikbud No. 75/2016 betul-betul demi kepentingan sekolah dan peserta didik atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun