Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Pelatih Memenangkan Satu Asuhan dengan Melemahkan Asuhannya yang Lain

3 September 2023   15:15 Diperbarui: 3 September 2023   15:17 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kalau ada yang salah lanjut aja. Beberapa kali pelatih mengatakan hal itu saat latihan yang mengesankan tim pasti akan berbuat kesalahan di panggung.

Padahal gunanya latihan supaya tidak ada kesalahan yang dibuat tim saat tampil. Kalau pelatih terus-menerus mengutarakan kepesimisannya lantas buat apa dia mengadakan latihan. 

Conflict of Interest dan Keberpihakan

Walau ada disharmoni ternyata kami berhasil menyabet juara 3. Inilah yang lantas membuat saya berpikir kalau ada disharmoni saja kami juara 3, berarti kami sebenarnya bisa saja juara 1, apalagi kalau koreografinya keren seperti tahun kemarin.

Lantas saya terbersit untuk merangkai sebab-akibat dari ketidakwajaran yang terjadi selama latihan dengan adanya disharmoni saat manggung yang memunculkan kesan sekolah kami kurang latihan dan persiapan.

Rangkaian itu memunculkan dugaan sebab-akibat kalau pelatih sengaja membuat persepsi "kalah tidak apa-apa karena kita memang banyak kelemahan" supaya semua pihak di sekolah kami menerima andai tim rebana kalah dan tidak dapat juara. 

Ketidakwajaran yang dilakukan dan disampaikan sang pelatih saya duga untuk melemahkan sekolah anak kami dan memenangkan sekolah lain yang mewakili kecamatan tuan rumah. Sang pelatih kami ketahui juga melatih di sekolah yang mewakili kecamatan tuan rumah dibuktikan dari dia berfoto bersama pemenang 1 dan 3 diatas panggung.

Sudah jadi rahasia umum tuan rumah selalu dapat poin lebih sebagai apresiasi atas kerepotan mereka jadi tuan rumah. Tambahan lagi, diisinya cabang rebana dengan juri-juri yang kompeten dan profesional pada MAPSI tahun ini mungkin membuat sang pelatih terpaksa membuat sekolah yang jadi pesaing terberat terlihat lebih jelek supaya sekolah yang mewakili kecamatan tuan rumah bisa jadi juara mewakili Kabupaten Magelang ke MAPSI provinsi. 

Selain itu siapa pun yang terlibat di tim rebana di ekstrakurikuler hadroh sekolah kami sudah tahu kalau sang pelatih melatih di 5-6 sekolah di kecamatan yang berbeda. Sekolah ternama di Magelang Kota bahkan juga dilatih olehnya. Sekolah-sekolah di Kabupaten Magelang yang dilatihnya bergantian jadi juara 1, 2, 3 di ajang MAPSI tingkat kabupaten. Maka mau tidak mau sang pelatih harus memilih sekolah mana yang harus didahulukan jadi pemenang sesuai kepentingan di tahun itu.

Kalau sudah begitu rasanya percuma anak-anak latihan susah-payah sebab kemenangan mereka didapat bukan hasil jerih payah, melainkan di mana keberpihakan pelatih berada.

Tidak ada yang salah dengan pelatih yang melatih di banyak tempat karena berarti kemampuannya diakui dan dibutuhkan. Akan tetapi bila tempat yang dilatihnya sama-sama sekolah langganan juara maka akan memunculkan konflik kepentingan dan keberpihakan bagi sang pelatih.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun