Tindakan main hakim sendiri dengan melabrak si anak perundung atau memaki orangtuanya amat tidak dianjurkan karena malah memperkeruh suasana alih-alih menghasilkan solusi.
Mengasah Daya Juang Gen Alpha
Daya juang disini maksudnya anak bisa menyelesaikan sendiri masalah sesuai usianya. Karena Gen Alpha cepat menangkap hal yang berbentuk visual maka orangtuanya membimbing dan mendidik dalam bentuk tindakan dan contoh perilaku, bukan cuma memberi perintah demi perintah.Â
1. Selalu membimbing anak dalam belajar dan menyelesaikan tugas sekolahnya.Â
Contoh kecilnya, bila anak dapat tugas prakarya dari sekolah. Ayah atau ibu bersama anak menyiapkan perlengkapan dan alat prakarya itu. Kemudian minta anak untuk menggunting, memotong, menempel, mewarnai, menggambar, atau menjahit, baru kemudian finishing atau bagian yang sulit dikerjakan anak, diselesaikan oleh orangtuanya.Â
Membiarkan anak menyelesaikan sendiri tugasnya juga bukan hal bijak karena generasi sekarang butuh bimbingan dan arahan lebih banyak dibanding jaman kita dulu.
2. Mencontohkan dan memberi teladan langsung dalam perilaku sehari-hari.Â
Bila ingin anak berperilaku sopan dan tidak kasar, ayah-ibunya juga perlu mencontohkan sendiri dengan selalu berkata sopan, menegur dengan bahasa yang baik, dan tahan diri untuk tidak menonton tayangan yang belum waktunya ditonton anak usia Gen Alpha (0-13 tahun).Â
Otak anak Gen Alpha terstimulasi lebih cepat dari generasi sebelumnya, maka apa yang mereka tonton akan lebih mudah diserap dan dipraktikkan. Paparan tontonan yang tidak sesuai usia bisa membuat Gen Alpha dewasa sebelum waktunya dan bisa mengganggu kesehatan mentalnya ketika dewasa.
3. Tidak cepat bereaksi kalau anak mengadu diusili temannya.Â
Dengarkan dulu ceritanya sampai selesai. Gali konteksnya dengan cara bertanya (tidak menginterupsi dan menginterogasi) lebih dulu apakah keusilan itu usil biasa khas anak-anak atau usil yang keterlaluan.
4. Ajarkan nilai-nilai agama dari hal yang paling kecil.Â