Ndilalah, orang yang kami tanya kemana arah Cinere malahan tidak tahu dimana itu Cinere. Kami beralih tanya ke penjual buah yang menjawab dengan amat pelit dan baru tersenyum setelah kami beli sekilo jeruk dagangannya.Â
Ternyata mengikuti petunjuk jalan dari penduduk setempat membuat kami menjauhi Cinere karena malah sampai ke Margonda, pusat kota Depok.
Kami lebih hapal jalan di Jakarta daripada Depok. Selain karena saya lahir dan besar sampai menikah di Jaksel, orang tua saya juga baru empat tahun pindah ke Depok setelah sebelumnya tinggal di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru. Pun Cijago (Cinere-Jagorawi) adalah tol yang pengoperasiannya baru dilakukan penuh mulai 2023 ini.
Walau namanya Cinere-Jagorawi, sebenarnya tol ini tidak persis berada di Cinere, melainkan di Beji. Bila Beji berada dekat Margonda dan sudah Depok banget, Cinere lebih dekat ke Jakarta. Inilah yang membuat kami nyasar karena mengira keluar tol langsung Cinere, ternyata masih lumayan jauh juga.
Jarak dari Muntilan ke Cinere sejauh 550 kilometer kami tempuh dalam waktu 10 jam, sudah termasuk nyasar di exit tol Cikunir 2 dan exit tol Cijago. Cepat juga, yah!
Konsekuensi Tol Trans Jawa pada Pantura
Ada yang bilang tol Trans Jawa mematikan mata pencaharian penduduk di jalur pantura karena orang lebih memilih lewat tol.Â
Pendapat ini tidak keliru meski tidak benar juga walau kami ikut mengalami efek keberadaan Trans Jawa terhadap jalur pantura tersebut.
Sewaktu pulang dari Cinere ke Muntilan lewat pantura, kami hampir tidak menemukan rumah makan dan restoran. Lapak-lapak kaki lima sudah tidak tampak lagi di sana. Rumah makan dan restoran juga banyak yang tutup, bangkrut karena tidak lagi disinggahi pengendara.
Sebelum ada tol, suami bercerita kalau di sepanjang jalur pantura mudah ditemui penjual makanan dari lapak kaki lima sampai restoran berjejeran, membuat orang mudah mencari makan atau sekadar istirahat minum air kelapa muda.Â
Tempat istirahat dadakan dan posko mudik juga mudah ditemukan kalau kita ingin buang air atau sekadar melonjorkan kaki.
Semasa bujangan suami saya pernah mudik naik motor melewati jalur pantura yang macetnya luar biasa sampai dia baru tiba di Muntilan 23 jam kemudian. Tetapi tidak ada rasa lelah karena yang dia rasakan hanyalah kegembiraan dan kebersamaan bersama para pemudik yang lewat pantura, terutama sesama bikers yang mudik ke Yogya.Â