Orang miskin cukup makan dengan nasi atau mi dengan irisan daging babi.
Statista mencatat konsumsi daging babi di Thailand per kapitanya sebanyak 9,05 pada 2022. Artinya rata-rata orang Thailand makan daging babi sebanyak 9 kilogram per tahun.
Sementara itu orang kaya makan yang lebih mewah dari daging babi, seperti lobster, daging sapi wagyu A5, dan kaviar, tentu.
2. Adegan ojek Grab mengambil pesanan GrabFood di rumah makan
Tidak tersurat kalau itu Grab, tapi dilihat warna hijaunya dan menukil data dari Measurable AI, layanan Grab paling banyak dipakai oleh orang Thailand. GrabFood juga ada di urutan ketiga sebagai aplikasi yang wajib dimiliki orang yang tinggal di Bangkok.
3. Ada ibu-ibu berjilbab panjang
Ada ibu-ibu berjilbab panjang yang mukanya Indonesia banget, sedang menghidangkan makanan untuk Aoy dan Tone.
Agama mayoritas yang dianut oleh 95 persen penduduk Thailand adalah Buddha aliran Theravada. Sudah pasti pemandangan perempuan berkerudung sangat langka di sana. Melihat ada ibu-ibu berjilbab di satu adegan rasanya surprise buat saya.
Sempat-sempatnya sutradara Sitisiri Mongkolsiri menyisipkan bikin adegan itu.
4. Makan gak makan yang penting kumpul
Nilai kekeluargaan yang penting ngumpul walau makan sederhana dan tidak mewah, juga jadi nilai di keluarga Aoy.
Sepupu Aoy bahkan mempertanyakan buat apa Aoy jadi chef terkenal dan sukses kalau kesepian jauh dari keluarga.
Inilah yang membuat Aoy dilema. Akankah dia kesepian dan sendirian seperti Chef Paul, tapi dikelilingi orang-orang yang menggilai makanannya. Ataukah yang dipilih Aoy hidup penuh kehangatan dan kembali memasak di kedai mi keluarganya.
Chef Paul bilang, "Orang miskin makan untuk bertahan hidup, orang kaya makan untuk meneguhkan status sosial."