Kalau ketiga cara diatas tidak kita lakukan, lalu darimana bisa menentukan sebuah film memplagiat film yang lain atau tidak?
Kan, bisa dari sinopsisnya. Sinopsis tidak bisa dijadikan patokan karena hanya berupa garis besar atau inti cerita. Plot dalam film bisa jauh berbeda dari yang kita bayangkan dalam sinopsis. Pun adegan-adegannya bisa saja tidak seperti yang kita duga.
Apalagi kesamaan judul, amat sangat tidak bisa dijadikan patokan sebuah film melakukan plagiat. Di situs IMDb (internet movie database) ada 31 film berjudul Broken Wings, termasuk serial dan film pendek. Lantas, apakah film-film itu saling mencontek satu sama lain?
Ibarat pepatah, rambut sama hitam, hati masing-masing. Pada film, judul boleh sama, tapi jalan ceritanya bisa berbeda.
Plagiarisme Cocoklogi
Saya katakan cocoklogi karena plagiarismenya amat terlihat dicocok-cocokkan hanya karena bahasa Inggris broken wings bila diindonesiakan berarti sayap-sayap patah.
1. Diangkat dari Kisah Nyata
Film Broken Wings adalah film India tentang kisah cinta ala Romeo dan Juliet di tengah kejadian nyata pertikaian politik tahun 1986-1991 yang digerakkan oleh Subshash Ghisingh yang menuntut supaya Darjeeling jadi negara bagian tersendiri.
Fokus utama cerita ada pada tokoh Endo dan Priya yang kisah cintanya terhalang status sosial dan perbedaan politik keluarga.
Sementara itu, Sayap-sayap Patah berlatar kisah nyata kerusuhan di Markas Komando Brimob di Kepala Dua, Depok, Jabar yang terjadi pada 2018 yang mana napi terorisme menyandera sembilan anggota Densus 88 selama 36 jam.Â
Walau tokoh utamanya sama-sama pasangan lelaki-perempuan, pada Broken Wings cinta mereka tidak mulus karena pertentangan politik. Di Sayap-sayap Patah laki-laki dan perempuan itu sudah berumah tangga yang artinya tidak ada pertentangan terhadap cinta mereka.
Melihat hal tersebut, apakah benar ada kesamaan, walau sekadar sinopsis, antara Broken Wings dengan Sayap-sayap Patah?Â