Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Semelow dan Semetal Apapun Lagunya, Pengidap Musical Anhedonia Tetap Mati Rasa

21 Juni 2021   12:30 Diperbarui: 22 Juni 2021   03:00 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengidap musical anhedonia tak akan merasakan apapun ketika mendengarkan berbagai genre musik. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Penyebab seseorang mengidap musical anhedonia kemungkinan besar karena faktor genetik saat lahir atau kecelakaan yang menyebabkan cedera atau trauma di kepala. 

Karena itu, meski turunan dari social anhedonia, banyak psikolog dan psikiater berpendapat bahwa musical anhedonia bukanlah gejala depresi dan gangguan mental, tapi kondisi karena kerusakan saraf.

Kondisi anhedonia musik diderita oleh lima persen orang dari total populasi dunia pada 2016-2019.

Sampai kini saya belum menemukan literatur apakah musical anhedonia dapat disembuhkan atau tidak. Sampai 2019 baru ditemukan korelasi antara terputusnya bagian saraf yang mempengaruhi orang untuk menikmati musik.

Berbahagialah kita yang dapat menikmati musik dan ikut bersenandung bila mendengar musik kesukaan.

~~~

Memperingati Hari Musik Sedunia, 21 Juni 2021.

If I were not a physicist, I would probably be a musician. I often think in music. I live my daydreams in music. I see my life in terms of music.

-Einstein, 1929.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun