Anak-anak dan remaja (juga ibu-ibu) kebanyakan senang berselancar di Instagram. Hasilnya ya itu tadi, keinginan untuk membeli poster idola K-Pop, menggandrungi dalgona, dan mencicipi Korean Bread karena ada keinginan untuk memiliki hal yang sedang hits termasuk mencicip makanan kekinian dengan harga terjangkau.
Saya, sih, senang saja dagangan saya laku, tapi kalau secara tidak langsung membuat mereka melakukan disorientasi ekonomi terus-terusan, kan ga asyik juga.Â
Maka itu rice bowl yang saya jual harganya juga Rp 5000 menyesuaikan dengan kantong orang kampung. Nasinya banyak namun dengan ayam sedikit, taburan rumput laut sedikit, dan telur orak-arik sedikit, ditambah selada dan dua potong timun untuk garnish (dimakan juga enak, kok).Â
Sedikit-sedikit tidak apa, yang penting, bagi orang kampung, murah, cita rasanya enak, dan bisa membuat perut kenyang. Saya pun bisa bayar cicilan KUR yang saya pakai untuk memodali warung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H